REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri (Persero) menyetujui besaran 60 persen dari laba bersih 2020 atau sekitar Rp 10,27 triliun (sekitar Rp 220 per lembar saham) sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Hal ini memperhitungkan komposisi saham merah putih sebesar 60 persen, maka Bank Mandiri akan menyetorkan dividen sekitar Rp 6,16 triliun ke kas negara sedangkan sisanya 40 persen dari laba bersih tahun lalu akan menjadi laba ditahan.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan besaran dividen tersebut sudah in line dengan komitmen manajemen untuk bisa berkontribusi secara optimal kepada negara serta keinginan untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah.
“Hal ini juga mengindikasikan dukungan yang kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi digital banking perseroan,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (15/3).
Menurut Darmawan, pihaknya cukup optimistis dengan ekspansi digital yang tengah dijalankan karena akan mendukung implementasi fungsi intermediasi Bank Mandiri yang menjadi core bisnis perseroan.
“Melalui Mandiri Digital, Bank Mandiri telah mengembangkan layanan dan produk perbankan terbaik yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan nasabah korporasi dan retail,” ucapnya.
Ke depan perseroan juga optimis industri perbankan pada tahun pandemi ini akan mencatat pembalikan pertumbuhan bisnis menjadi positif yang didorong oleh berbagai stimulus pemerintah dan regulator untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga, serta perkembangan program vaksinasi dan tren penurunan kasus positif covid-19 di Tanah Air.
Salah satu inisiatif transformasi digital banking yang telah dilakukan Bank Mandiri adalah dengan memperkenalkan Livin by Mandiri sebagai penyempurnaan aplikasi Mandiri Online. Rencananya, Livin by Mandiri diharapkan menjadi super app yang memanfaatkan pendekatan kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan akses layanan keuangan yang lengkap, termasuk ke biller dan produk perusahaan anak, sehingga dapat mendukung keinginan perusahaan menjadi salah satu best digital retail bank di Tanah Air.