Kamis 11 Mar 2021 14:57 WIB

Kejar Target, Pertamina Geothermal Energy Operasikan 15 WK

Saat ini kapasitas terpasang PLTP yang operasikan oleh PGE sebesar 672 MW.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
PLTP Kamojang milik PT Pertamina Geothermal Energy.
Foto: Dok. Pertamina
PLTP Kamojang milik PT Pertamina Geothermal Energy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Gothermal Energy (PGE) menambah satu Wilayah Kerja (WK) Geothermal dalam rangka meningkatkan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sehingga saat ini PGE mengoperasikan 15 WK. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto mengatakan WK baru panas bumi yang izin pengembangannya telah diserahkan kepada PGE tersebut berlokasi di Kotamobagu Sulawesi Utara.

Sebelumnya, Agus katakan, PGE telah beroperasi di 14 WK yang berlokasi di Seulawah-Aceh, Sibayak-Sumatera Utara, Sarulla-Sumatera Utara, Hululais-Bengkulu, Lumut Balai-Sumatera Selatan, Ulubelu-Lampung, Gunung Salak-Jawa Barat, Wayang Windu-Jawa Barat, Drajat-Jawa Barat, Kamojang-Jawa Barat, Karaha-Jawa Barat, Gunung Lawu-Jawa Tengah, Bedugul-Bali, dan Lahendong-Sulawesi Utara.

Agus menyampaikan saat ini kapasitas terpasang PLTP yang operasikan sendiri oleh PGE di atas adalah sebesar 672 MW. "Sesuai dengan masterplan Pertamina pengembangan panas bumi dalam lima tahun ke depan akan meningkat tajam, ditargetkan akan naik 2 kali lipat menjadi 1.112 Megawatt (1,1 Gigawatt) pada 2026," ucap Agus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (11/3).

Di samping operasional sendiri oleh PGE, lanjut Agus, Pertamina juga mengelola panas bumi bersama mitra melalui joint operation contract dengan kapasitas terpasang sebesar 1.205 MW. Dengan keseluruhan pengelolaan pengembangan panas bumi tersebut, diharapkan Pertamina dapat menjamin terpenuhinya energi bersih di masa depan.

Agus menjelaskan Pertamina terus mengupayakan penyediaan energi yang ramah lingkungan yang diperlukan di masa depan. Melalui 15 wilayah kerja proyek panas bumi, Pertamina akan mewujudkan program transisi energi dimana energi baru terbarukan akan mencapai 30 persen pada 2030.

"Potensi geothermal di Indonesia sangat tinggi, termasuk nomor dua terbesar di dunia namun baru tujuh persen yang telah dikembangkan. Dengan roadmap Pertamina, dalam lima tahun ke depan akan naik dua kali lipat," ungkap Agus.

Agus menambahkan pada program transisi energi, Pertamina juga akan mengupayakan 4 MW melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Badak di Kalimatan. Solar Cell Panel juga telah terpasang di 63 lokasi yang tersebar di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Pertamina juga menargetkan pemasangan Panel Solar Cell di seluruh SPBU Pertamina dengan kapasitas terpasang sebesar 385 kWp," sambung Agus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement