REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya bekerja keras mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19. Pandemi ini menyebabkan kinerja perekonomian sangat terganggu.
Pertumbuhan ekonomi pada 2020 pun jatuh di minus 2,19 persen. Namun, dalam situasi perekonomian dunia yang penuh dengan ketidakpastian, Jokowi mengatakan Indonesia patut bersyukur. Sebab, kinerja perdagangan luar negeri tahun 2020 cukup baik, yakni surplus 21,7 miliar dolar AS.
Hal ini disampaikannya saat meresmikan rapat kerja nasional Kementerian Perdagangan tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/4).
"Akibat pandemi selama setahun ini kinerja perekonomian kita berada dalam situasi yang tidak mudah. Oleh sebab itu, kita semua harus bekerja keras untuk mempercepat pemulihan perekonomian nasional kita," kata Jokowi.
Ia menargetkan pertumbuhan ekonomi di APBN 2021 pun harus mencapai sekitar 5 persen. Karena itu, Presiden meminta agar kebijakan perdagangan memberikan kontribusi besar terhadap agenda strategis pemulihan perekonomian nasional Indonesia.
Seluruh jajaran pun diminta untuk bekerja dengan cara-cara baru dan beradaptasi dengan perubahan, serta meninggalkan cara-cara lama.
"Kebijakan perdagangan harus menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Ini selalu saya ingatkan. Dalam negeri ini harus betul-betul urusan stabilitas harga, ketersediaan pasokan harus betul-betul terjamin," ungkapnya.
Selain itu, kebijakan perdagangan juga harus menghidupkan sektor perekonomian yang sempat terganggu akibat krisis. Jokowi juga meminta agar jajarannya bekerja lebih detail dengan memperhatikan sektor-sektor mana saja yang terganggu serta memberikan solusi terbaik untuk menyelesaikannya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kunci meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni dengan mengundang investasi baru.
"Karena nggak mungkin kita menambah secara drastis APBN kita. Artinya, kuncinya ada di investasi serta menciptakan peluang kerja yang sebanyak-banyaknya," kata Jokowi.
Menurutnya, adanya investasi baru ini ditunggu oleh masyarakat mengingat saat ini terdapat hampir 10 juta pengangguran akibat pandemi dan juga angkatan kerja baru. Jokowi pun menegaskan, tahun 2021 ini merupakan tahun pemulihan yang harus dilandasi dengan semangat dan optimisme.
Karena itu, ia meminta seluruh jajaran Kementerian Perdagangan agar tak bekerja normatif, namun juga melakukan berbagai terobosan kreatif dan inovatif.