Selasa 02 Mar 2021 14:47 WIB

China Bertahap Izinkan Boeing 737 MAX Mengudara

China negara pertama yang menghentikan operasional Boeing 737 Max Maret 2019

Rep: idealisa masyrafina/ Red: Hiru Muhammad
 Sebuah Boeing 737 Max, atas, taksi menuju gerbang di Bandara Internasional Tampa, Selasa (19/1 2021).
Foto: AP/Chris Urso/Tampa Bay Times
Sebuah Boeing 737 Max, atas, taksi menuju gerbang di Bandara Internasional Tampa, Selasa (19/1 2021).

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING- Administrasi penerbangan Cina, (CAAC) mengatakan masalah keamanan utamanya dengan Boeing Co 737 MAX harus ditangani dengan benar, sebelum melakukan tes penerbangan. Saat ini mereka sedang mempelajari rencana dengan pembuat pesawat AS untuk mengizinkan pesawat untuk terbang.

CAAC sedang melakukan pengawasan teknis yang komprehensif dan mendalam terhadap Boeing 737 MAX, kata wakil kepala badan tersebut Dong Zhiyi. CAAC memberikan sikap regulator tentang pesawat yang dikandangkan China pada awal 2019. AS dan beberapa regulator lainnya telah mengizinkan pesawat terbang lagi."Kami akan melakukan uji penerbangan dengan cara yang terencana dan selangkah demi selangkah setelah masalah keamanan utama kami ditangani dengan benar," kata Dong, pada Senin (1/3).

Ia menambahkan bahwa kerjasama antara FAA dan Boeing berjalan positif. China adalah negara pertama yang menghentikan 737 MAX pada Maret 2019 setelah dua kecelakaan fatal.  Pada saat itu, lebih banyak pesawat yang beroperasi di China daripada di mana pun di dunia. China menghasilkan sekitar seperempat dari penjualan MAX.

CAAC telah menguraikan tiga prinsip agar jet dapat kembali beroperasi, termasuk perubahan desain bersertifikat, pelatihan yang tepat untuk pilot dan temuan khusus tentang kecelakaan itu.

Badan Penerbangan Federal AS (FAA) mencabut larangan terbangnya pada pesawat pada Januari. Disusul oleh Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) dan beberapa lainnya. Australia mengatakan pada hari Jumat (26/2) akan mencabut larangan penerbangan terhadap 737 MAX. 

 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement