Kamis 25 Feb 2021 08:45 WIB

April, Israel akan Buka Penuh Aktivitas Ekonomi

Pembukaan ekonomi dilakukan setelah semua penduduk yang penuhi syarat divaksinasi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
 Seorang paramedis militer Israel menyiapkan vaksin Pfizer COVID-19 untuk diberikan kepada orang tua di pusat medis di Ashdod, Israel selatan, Kamis, 7 Januari 2021. Israel akan membuka kembali perekonomiannya pada 5 April, setelah semua penduduk yang memenuhi syarat telah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Foto: AP/Tsafrir Abayov
Seorang paramedis militer Israel menyiapkan vaksin Pfizer COVID-19 untuk diberikan kepada orang tua di pusat medis di Ashdod, Israel selatan, Kamis, 7 Januari 2021. Israel akan membuka kembali perekonomiannya pada 5 April, setelah semua penduduk yang memenuhi syarat telah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel akan membuka kembali perekonomiannya pada 5 April, setelah semua penduduk yang memenuhi syarat telah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, semua warga Israel yang memenuhi syarat dan berusia 16 tahun ke atas diharapkan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 pada akhir Maret. 

Israel telah mengimpor vaksin Pfizer-Biontech dan Moderna. Sejauh ini, Israel telah memberikan setidaknya satu dosis vaksin Pfizer ke hampir 50 persen dari 9 juta populasinya. Ini adalah salah satu kampanye vaksin tercepat di dunia. 

Baca Juga

Pada Ahad (21/2), Israel telah membuka kembali sejumlah bisnis, termasuk pertokoan dan mal. Namun beberapa fasilitas rekreasi hanya dibuka untuk orang-orang yang telah mendapatkan suntikan vaksin atau telah pulih dari Covid-19. Banyak anak sekolah telah kembali ke kelas tetapi siswa sekolah menengah masih belajar di rumah. Sementara restoran hanya diizinkan untuk menyediakan layanan pesan-antar. 

Netanyahu mengatakan, pihaknya sedang dalam pembicaraan dengan Pfizer dan Moderna agar membuka pabrik di Israel. Netanyahu mengatakan, rencananya satu pabrik akan memproduksi botol khusus vaksin untuk Moderna dan yang lainnya akan menjadi pusat penelitian dan pengembangan untuk Pfizer. Netanyahu ingin menjadikan Israel sebagai bagian dari rantai pasok vaksin global.

"Kami akan mendirikan dua pabrik di sini yang akan menjadikan Israel bagian dari rantai pasokan vaksin global," ujar Netanyahu.

Sebelumnya, Israel memberikan sebagian kecil vaksin Covid-19 ke wilayah yang dikelola Palestina serta ke beberapa negara. Netanyahu tidak menyebutkan negara mana saja yang akan mendapatkan kiriman vaksin dari Israel. Tetapi pemerintah Guatemala mengatakan, pihaknya dapat menerima sekitar 5 ribu dosis vaksin dari Israel pada Kamis (25/2). Diketahui, Guatemala telah membuka kedutaan besar di Yerusalem pada tahun lalu. Pemerintah Honduras juga menyatakan pihaknya dapat menerima sekitar 5 ribu dosis vaksin dari Israel. Juru bicara pemerintah Carlos Madero mengatakan, pesawat Angkatan Udara Honduras berada di Israel untuk mengangkut vaksin tersebut. Vaksin ini nantinya akan diberikan kepada petugas kesehatan yang rentan terpapar virus korona. Tahun lalu, Honduras mengisyaratkan niatnya untuk memindahkan kedutaan besarnya di Israel ke Yerusalem.

Sedangkan Republik Ceko telah menerima pengiriman vaksin Covid-19 dari Israel. Pada Desember, Ceko berencana membuka kedutaan besar di Yerusalem sebagai upaya untuk mempererat hubungan diplomatik. Menteri Luar Negeri Ceko Tomas Petricek mengatakan, pihaknya telah menerima beberapa ribu dosis vaksin Covid-19 Moderna dari Israel.

Palestina telah menerima pengiriman awal dosis vaksin Covid-19 Moderna dari Israel. Pengiriman tersebut membantu program vaksinasi terbatas di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki Israel. Selain itu, Israel juga telah melakukan vaksinasi kepada warga Palestina di Yerusalem Timur. Namun Israel mendapatkan kecaman asing karena tidak memperluas kampanye vaksinasi ke wilayah Palestina lainnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement