Selasa 23 Feb 2021 11:57 WIB

Produsen Daging Halal Meksiko Bidik Pasar Indonesia

Produsen daging halal Meksiko sudah mengajukan izin kerja sama dengan BPJPH.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Daging sapi (ilustrasi)
Foto:

Fitra mengatakan, sektor swasta dari Indonesia setidaknya mencari sekitar 60 ribu hingga 180 ribu ton daging halal asal Meksiko per tahun. Pengiriman pertama sekitar 18 ribu ternak sapi sedang dalam pembahasan, sebagai bagian dari perjanjian potensial sekitar 500 ribu ternak dalam setahun.

"Singapura sendiri sudah tertarik sekitar 46-50 kontainer daging Meksiko per bulan, sebagian besar adalah daging sapi dan kambing halal," katanya.

Meksiko mencari celah dari pasar yang sedang volatil. Sebagian besar negara produsen utama pengimpor daging ke negara-negara Muslim sedang mengalami penurunan produksi. Sementara produksi daging Meksiko sendiri diperkirakan naik dari 2,09 juta metrik ton pada 2020 menjadi 2,15 juta metrik ton tahun ini.

Bulan lalu, US Department of Agriculture (USDA) memperkirakan, produksi daging global akan turun menjadi 60,1 juta metrik ton dan ekspor daging turun 2,8 persen menjadi 10,5 juta metrik ton. USDA memprediksi kenaikan tipis pada 2021 menjadi 61,1 juta metrik ton.

Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), produksi hewan ternak dan daging utama dunia dari Australia, Brazil, dan India sedang mengalami kontraksi. Australia, dan India mendominasi impor daging Indonesia dalam nilai dolar pada 2019.

Menurut ITC Trade Map PBB, lima besar negara eksportir daging ke Indonesia menurut nilainya yakni Australia, India, Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Brazil. Sementara menurut volume atau jumlah dagingnya, India mencatat volume tertinggi yakni 48,7 persen dan Australia sebesar 39,3 persen.

Australia kini mengalami penurunan produksi ternak yang signifikan karena kebakaran hutan di awal 2020 lalu. Produksinya turun sekitar 14 persen menjadi hanya 2,1 juta ton.

Australia punya akses bebas sekitar 575 ribu ternak hidup ke Indonesia di bawah kerja sama Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA–CEPA). Namun dengan kondisi sulitnya pemulihan, Fitra mengatakan sepertinya jumlah tersebut masih akan sulit dicapai.

Di India, produksi daging dan hewan ternak diperkirakan turun sekitar 15 persen menjadi dua juta ton. FAO juga memperkirakan penurunan produksi bovine Brazil sekitar 1,3 persen. Fitra mengatakan Brazil menyasar pasar global dalam jumlah besar dan harga murah.

"Kami tidak ingin bersaing di harga, kami bersaing di kualitas," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement