REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemerintah tetap mengalokasikan bantuan kepada masyarakat dan pelaku usaha yang terdampak pandemi covid-19 melalui program Indonesia Bekerja dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan proyeksi alokasi anggaran sebesar Rp 515 triliun untuk 2021. Kata Erick, pemerintah memprioritaskan program pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja.
"Pemulihan ekonomi nasional untuk 2021 kita tetap mengadakan yaitu perlinsos (perlindungan sosial) sebesar Rp 150,21 triliun karena kita tahu meski ada vaksinasi yang terus berjalan, tidak mungkin ekonomi langsung balik seperti normal," ujar Erick saat Webinar The Indonesia 2021 Summit: the Future is Now di Jakarta, Selasa (23/2).
Selain perlinsos, lanjut Erick, pemerintah juga mengalokasikan program prioritas sebesar Rp 123,8 triliun untuk dukungan pariwisata, ketahanan pangan atau food estate, kawasan industri, program padat karya, hingga pinjaman ke daerah dan subsidi pinjaman daerah.
Mengenai dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi, ucap Erick, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 187,17 triliun untuk subsidi bunga KUR dan nonKUR, penjaminan loss limit UMKM dan korporasi, pembebasan rekmin dan biaya abodemen listrik.
Erick menyampaikan pemerintah juga mengalokasikan dana sebesar Rp 54,86 triliun untuk insentif usaha berupa Pph 21 DTP, pembebasan Pph 22 impor, pengurangan angsuran PPh pasal 25, hingga penurunan tarif Pph badan.
"Saya menggarisbawahi salah satu yang terpenting adalah program padat karya karena dengan kondisi covid banyak yang membutuhkan pekerjaan, terutama tentu masyarakat yang saat ini tadi dibantu bansos tetapi juga belum cukup dalam mendapatkan pekerjaan," ungkap Erick.
Presiden Jokowi, ucap Erick, mengarahkan seluruh program strategis nasional diprioritaskan dilakukan dengan padat karya sehingga fondasi masyarakat bekerja bisa didapatkan.
"Ini lah salah satu contoh contoh program-program yang sedang dilakukan pemerintah dalam keberpihakan kepada masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan di program padat karya," kata Erick menambahkan.