REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara I Gustu Ngurah Rai Bali segera menerapkan manajemen energi baru terbarukan (EBT). PT Angakasa Pura (AP) I (Persero) menargetkan, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai bandara pertama AP I yang meraih sertifikasi sistem manajemen energi ISO 50001:2018.
"Melalui kerja sama dengan Ditjen EBTKE Kementerian ESDM dan UNDP, kami berharap penerapan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018 di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dapat memberikan upaya konservasi dan penghematan energi yang nyata untuk mendukung bandara ramah lingkungan," kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi dalam pernyataan tertulisnya, kemarin.
Dengan begitu, Faik menilai, AP I dapat berkontribusi dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor transportasi. Dia menilai, hal tersebut ebagai wujud kontribusi positif terhadap lingkungan.
Dia menuturkan, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dipilih pada program ini karena bandara ini merupakan salah satu bandara dengan aktivitas tersibuk. "Meningkatnya operasional bandara berdampak pada peningkatan konsumsi energi, baik penggunaan energi listrik maupun energi bahan bakar minyak (BBM)," kata Faik.
Selain itu, Faik mengatakan, AP I juga telah menerbitkan instruksi tentang langkah-langkah penurunan gas emisi rumah kaca di bandara-bandara yang dikelola. Instruksi tersebut, memuat rencana aksi untuk mendukung konservasi energi.
Seperti, pemanfaatan EBT melalui penggunaan pembangkit listrik tenaga surya, penggunaan lampu penerangan jalan berbasis energi surya, dan penggunaan lampu LED. Serta penggunaan peralatan hemat energi lainnya yang mendukung kegiatan operasional bandara.
Faik menekankan, AP I berkomitmen untuk berkontribusi positif terhadap lingkungan hidup di mana hal ini juga menjadi salah satu misi perusahaan. Pengelolaan energi terbarukan merupakan wujud implementasi misi perusahaan tersebut.
"Terkait konservasi energi melalui penerapan sistem manajemen energi dan pemanfaatan EBT di bandara, manajemen telah mendatangani nota kesepahaman dengan Ditjen EBTKE Kementerian ESDM pada Oktober lalu," kata Faik.