REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) II Sumatra bagian selatan (Sumbagsel) menghadirkan 139 unit Pertashop di seluruh wilayah Sumbagsel. Hal ini guna terus memperluas akses energi untuk masyarakat desa.
"Hadirnya Pertashop untuk memudahkan masyarakat desa mengakses energi terutama BBM terutama di pelosok desa yang jauh dari lokasi SPBU," kata Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina MOR II, Umar Ibnu Hasan dalam keterangan yang diterima di Bandar Lampung, Rabu (17/2).
Ia menyebutkan, Pertashop menjadi bagian penting dari program One Village One Outlet (OVOO) untuk menjangkau wilayah terpencil yang belum terlayani SPBU reguler. Dengan begitu, masyarakat mendapat akses yang sama untuk mencukupi kebutuhan energi.
Hingga Februari 2021, terdapat 139 titik Pertashop yang beroperasi di Sumbagsel. Di antaranya tersebar di wilayah Jambi (50 unit), Lampung (55 unit), Bengkulu (13 unit), Sumatra Selatan (19 unit), dan Bangka Belitung (2 unit). Sementara yang masih dalam proses ada 90 titik lagi.
"Meski berkonsep Pertashop, pelayanan yang diberikan berstandar SPBU Pertamina. Bahkan operator yang bertugas tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, pelindung wajah, dan hand sanitizer," kata Umar.
Pertashop merupakan satu-satunya lembaga penyalur BBM di pedesaan yang dioperasikan oleh Pertamina secara resmi. Pertashop telah memenuhi aspek legal dan aspek keselamatan kerja atau Health, Safety, Security, Environment (HSSE).
Pertashop merupakan lembaga penyalur resmi Pertamina dengan skala lebih kecil untuk melayani kebutuhan BBM berkualitas. BBM di pasok melalui Fuel Terminal (FT) TBBM Pertamina terdekat.
Harapannya, dengan harga dan kualitas yang sama dengan SPBU, keberadaan Pertamina makin dirasakan manfaatnya khususnya oleh masyarakat pedesaan. "Ini sekaligus memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi desa," ujar Umar.