REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Perusahaan migas asal Australia, Energy World Corporation (EWC) mengaku akan memulai kembali pembangunan fasilitas LNG di wilayah Sengkang, Sulawesi Selatan. Perusahaan berencana membangun fasilitas pencairan LNG modular skala menengah.
Dilansir dari Energy Voice, pihak EWC berkomitmen melanjutkan pembangunan fasilitas LNG tersebut setelah empat tahun sebelumnya sempat mengalami permasalahan tanah dan perizinanan. Selain melanjutkan pembangunan, EWC berencana menambah kapasitas produksi di sana.
"Perusahaan kini telah didorong memulai kembali konstruksi, serta pembicaraan komersial terkait terkait dengan pembiayaan proyek," ujar Managing Directors EWC, Stewart Elliott, Senin (15/2).
Elliott menjelaskan, untuk tahap pertama perusahaan akan membangun fasilitas LNG dengan kapasitas 500 ribu ton per tahun. Investasi yang dibutuhkan 343 juta dolar AS.
"Sekarang lahan telah disertifikasi ulang, semua upaya akan diterapkan untuk menyelesaikan proyek secepat mungkin, yang meskipun masih dalam negosiasi dengan pihak ketiga, EWC mengharapkan 18-24 bulan untuk penjualan LNG pertama," ujar Elliott.
Ia juga mengatakan, ke depan kilang LNG Sengkang juga akan meningkatkan produksi menjadi 2 juta ton dan membuat terminal ekspor impor dengan fasilitas jetty.
EWC memiliki lapangan gas darat Sengkang di dekatnya, yang akan memasok kilang tersebut. Perusahaan mengatakan baru-baru ini menerima perpanjangan 20 tahun untuk operasi gasnya di Sulawesi Selatan.
Perusahaan mengatakan, sekarang dalam posisi untuk sepenuhnya mengembangkan peluang komersial yang sebelumnya diperkirakan akan membawa energi yang lebih bersih dan terjangkau ke wilayah tersebut untuk pembangkit listrik, pengembangan industri, gas kota dan transportasi jalan raya.
"Ini akan melengkapi pengembangan energi terbarukan yang diperkenalkan ke wilayah tersebut," tutup Elliott.