REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membidik pertumbuhan laba bersih pada kisaran 50 persen sampai 70 persen pada tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, perseroan menargetkan kredit dan DPK tumbuh pada kisaran tujuh persen sampai sembilan persen.
Plt Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan proyeksi laba bersih sejalan dengan proyeksi positif pada sektor properti yang ditopang oleh prospek perbaikan ekonomi nasional.
“Kami optimistis dengan proyeksi dan potensi yang ada meskipun masih di tengah pandemi. Laba bersih perseroan pada 2021 dapat tetap tumbuh pada kisaran Rp 2,5 triliun sampai Rp 2,8 triliun secara tahunan,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (15/2).
Nixon menjelaskan proyeksi peningkatan laba bersih akan banyak ditopang oleh penghematan biaya dana. Selain itu, perseroan juga akan mengandalkan penguatan digital untuk mendorong efisiensi dan fee based income.
“Kami tetap mengutamakan upaya mendorong sektor pembangunan perumahan sebagai core business BTN. Sebab sektor tersebut dapat membawa dampak ekonomis bagi 174 industri turunan lainnya, sehingga turut bermanfaat bagi perekonomian nasional,” ucapnya.