REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga emas produksi Antam kembali mengalami kenaikan pada hari ini, meski tipis. Tren kenaikan harga sudah terjadi dalam empat hari terakhir, setelah pada akhir pekan lalu sempat terjun bebas ke titik terendah selama lebih dari 3 bulan terakhir. 

Hari ini, Rabu (10/2), harga emas Antam dijual Rp 945.000 per gram, naik Rp 2.000 dibandingkan perdagangan Selasa (9/2) kemarin. Setelah sempat terjun hingga Rp 13.000 pada Jumat (5/2) lalu, harga emas Antam langsung naik Rp 10.000 pada Sabtu (6/2). 

Sementara harga perak justru stagnan, tidak mengalami perubahan. Harga peran bertahan di level Rp 13.100 per gram. Pekan lalu, harga perak sempat mencatatkan lonjakan tertinggi dalam enam bulan terakhir. Perak sendiri, selain digunakan sebagai instrumen investasi lindung nilai, juga digunakan untuk banyak industri. 

Kenaikan harga emas di pasar domestik sejalan dengan kondisi di pasar dunia. Dikutip Reuters, harga emas dunia naik 0,3 persen pada perdagangan Selasa (9/2) petang, didorong ekspektasi stimulus ekonomi AS dan anjloknya nilai tukar dolar AS. Investor pun kembali melirik emas sebagai aset lindung nilai. 

Spot emas di pasar dunia dijual 1.835,24 dolar AS per troi ons, sementara emas berjangka dijual di level 1.837,5 dolar AS per troi ons. Bahkan di awal sesi perdagangan, harga emas sempat menyentuh 1.848,4 dolar AS per troi ons. Harga emas di Indonesia memang banyak dipengaruhi pergerakan harga emas dunia, yang juga mudah terpengaruh sentimen ekonomi.  

Harga emas sendiri telah melonjak 23 persen hanya dalam tahun 2020 saja, sebagai akibat ramainya minat investor menjadikan emas sebagai aset lindung nilai. Namun tahun 2021 ini, kondisinya bisa berbeda. Peningkatan yang terjadi tahun lalu tidak bisa dijadikan patokan mentah untuk tahun ini. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika