Selasa 09 Feb 2021 07:47 WIB

Tesla Beli 1,5 Miliar Dolar AS Aset Bitcoin

Tesla mengajukan kebijakan investasi ke aset cadangan seperti uang digital dan emas.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolandha
Bitcoin
Foto: CFR
Bitcoin

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perusahaan mobil Elon Musk, Tesla Inc, telah membeli sekitar 1,5 miliar dolar AS dari cryptocurrency Bitcoin pada bulan Januari. Tesla mengharapkan untuk mulai menerimanya sebagai pembayaran di masa depan.

Berita tersebut menyebabkan harga Bitcoin melonjak 17 persen menjadi 44.220 dolar AS, yang merupakan rekor tertinggi, dilansir di BBC, Selasa (9/2). Tesla mengatakan pihaknya mencoba memaksimalkan pengembalian uang tunai yang tidak digunakan dalam menjalankan perusahaan sehari-hari.

Itu terjadi beberapa hari setelah Musk menambahkan hashtag "#bitcoin" ke halaman profil Twitter-nya, yang menaikkan harga Bitcoin. Dia menghapusnya beberapa hari kemudian, tetapi terus membicarakan Bitcoin dan cryptocurrency lainnya, termasuk Dogecoin, yang melonjak 50 persen setelah dukungannya.

Dalam pengajuan pasar saham, Tesla mengatakan pihaknya memperbarui kebijakan investasi pada Januari dan sekarang ingin berinvestasi dalam aset cadangan seperti mata uang digital, emas batangan atau dana yang diperdagangkan di bursa emas.

Tesla disebut telah membeli 1,5 miliar dolar AS Bitcoin dan dapat memperoleh dan memegang aset digital di masa depan. 

"Selain itu, kami berharap untuk mulai menerima Bitcoin sebagai bentuk pembayaran untuk produk kami dalam waktu dekat, tunduk pada hukum yang berlaku dan awalnya secara terbatas," kata perusahaan.

Musk mengatakan seminggu yang lalu dalam cuitan bahwa Bitcoin di ambang untuk diterima lebih luas di kalangan investor. Beberapa analis mengatakan investasi Tesla bisa menjadi pengubah permainan untuk cryptocurrency.

"Saya pikir kita akan melihat percepatan perusahaan yang ingin mengalokasikan Bitcoin sekarang karena Tesla telah mengambil langkah pertama," kata Eric Turner, wakil presiden intelijen pasar di perusahaan riset cryptocurrency Messari.

"Salah satu perusahaan terbesar di dunia sekarang memiliki Bitcoin dan dengan ekstensi, setiap investor yang memiliki Tesla, atau bahkan hanya dana S&P 500, juga memiliki eksposur ke sana," tambahnya.

Tetapi Neil Wilson, kepala analis pasar untuk Markets.com, memperingatkan bahwa Bitcoin adalah mata uang kripto yang sangat tidak stabil. "Tesla sekarang mulai mengambil risiko besar (valuta asing), ini mungkin tidak mengkhawatirkan banyak investor, tetapi beberapa tipe konservatif mungkin khawatir," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement