REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 2021, BCA Syariah memprioritaskan sektor yang masih prospektif seperti infrastruktur. BCA Syariah akan bergabung dengan beberapa sindikasi pembiayaan proyek BUMN, seperti Angkasa Pura, Jasa Marga, PLN, hingga PNM.
Direktur Pembiayaan dan Koperasi BCA Syariah, Rickyadi Widjaja mengatakan, BCA Syariah juga menjaga pertumbuhan pembiayaan yang sangat selektif. Meskipun, BCA Syariah melihat masih ada tantangan di tahun ini termasuk untuk pertumbuhan pembiayaan.
"Secara umum tidak ada industri yang spesifik kita hindari, karena kita yakin meski semua sedang turun, tetap ada debitur yang bagus," kata Ricky dalam paparan kinerja BCA Syariah tahun 2020 secara daring, Senin (8/2).
BCA Syariah juga melihat beberapa sektor prospektif lainnya seperti obat-obatan, farmasi, logistik, dan makanan minuman. Pertumbuhan pembiayaan juga akan berfokus pada nasabah eksisting sambil mencari debitur baru.
Profitabilitas sampai dengan Desember 2020 meningkat dengan Laba Sebelum Pajak (Profit Before Tax) tercatat sebesar sebesar Rp 92,6 miliar, meningkat 11,17 persen dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 83,3 miliar.
Direktur BCA Syariah Pranata Nazamuddin menambahkan, dalam mendukung tatanan kehidupan normal baru, BCA Syariah terus meningkatkan fitur-fitur e-channel. Hal tersebut untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bertransaksi bagi para nasabah.
Di masa pandemi ini, pengguna mobile banking BCA Syariah Mobile meningkat 50 persen (yoy) sebanyak 48 ribu pengguna. Sementara pengguna internet banking Klik BCA Syariah meningkat 128 persen menjadi sebesar menjadi 10 ribu pengguna (yoy).
"Transaksi melalui e-channel mendominasi jumlah transaksi BCA Syariah selama tahun 2020," kata Pranata.