REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra memastikan sudah menyiapkan prosedur dalam operasiona pesawat saat kondisi cuaca ekstrem. Irfan mengatakan pada dasarnya, persoalan keamanan penerbangan menjadi yang utama.
“Kita mempersiapkan diri saat kondisi cuaca ekstrem,” kata Irfan dalam diskusi virtual, Selasa (2/2).
Irfan menegaskan, seluruh pesawat yang diterbangkan juga diperiksa hingga mendapatkan persetujuan dari Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub untuk diterbangkan. Selanjutnya, dalam kondisi cuaca ekstrem, Irfan mengatakan, Garuda Indonesia juga memberikan kewenangan akhir pada pilot untu menentukan penerbangan pesawat.
“Saya sebagai direktur utama tidak bisa memutuskan terbang atau tidak, itu kewenangan penuh (kepada pilot) di saat terakhir kepastian pesawat terbang apalagi mengantisipasi cuaca ekstrem,” jelas Irfan.
Selain itu, Irfan mengatakan, Garuda Indonesia juga memastikan seluruh staf dan kru yang bekerja ekerja memahami persis manualnya. Begitu juga harus memiliki tingkat waspada yang tinggi.
Irfan menambahkan, BMKG juga menjadi partner Garuda Indonesia untuk mengetahui kondisi cuaca terakhir sebelum pesawat diterbangkan. “Kita mendapatkan info beberapa saat saat sebelum penerbangan terjadi untuk memastikan itu menjadi informasi terakhir,” ungkap Irfan.
Dia menururkan, Garuda Indonesia juga memperoleh informasi mengenai cuaca dari lembaga lain yang diakui. Sebab, kata Irfan, selain penerbangan domestik, Garuda Indonesia juga melakukan penerbangan internasional.