REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melantik dan mengukuhkan 62 personil pengurus Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) masa bakti 2020-2024 di Jakarta, Kamis (28/1). Para pengurus yang dilantik itu terdiri dari Dewan Pengarah, Dewan Pengurus, tujuh komisi dan empat kelembagaan/organisasi dalam lingkungan MAI.
Dalam kesempatan itu, Menteri Trengono mengajak MAI untuk berjuang bersama dalam memajukan akuakultur. “Saya mengajak MAI untuk berjuang bersama dalam memajukan akuakultur. Selama ini MAI selalu bermitra dan bersinergi dengan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) dalam membangun perikanan Indonesia, khususnya perikanan budidaya,” kata Trenggono seperti dikutip dalam website KKP.
Ia menambahkan, dengan didukung oleh para akademisi akuakultur terbaik negeri ini, didukung oleh para praktisi senior negeri ini, dan dilengkapi dengan unsur dari tokoh senior peneliti dan mantan birokrat dari KKP, merupakan energi besar, sebagai inspirasi, ide, konsep serta strategi pengembangan perikanan budidaya tanah air.
Ketua Umum MAI, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS mengatakan, MAI selalu siap mendukung KKP. “Kami MAI akan selalu bersama dan mendukung KKP, selama di jalan yang benar, dalam mewujudkan perikanan budidaya sebagai sektor unggulan (leading sector) dan penghela (prime mover) perekonomian nasional menuju Indonesia maju, adil-makmur, dan berdaulat paling lambat pada 2045,” kata Rokhmin dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (28/1).
Rokhmin mengutip pernyataan Menteri Trenggono di berbagai kesempatan sejak ia dilantik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) oleh Presiden Jokowi pada 23 Desember 2020, bahwa Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi produsen komoditas akuakultur terbesar di dunia, khususnya udang Vaname, pada 2024.
“Sejak 2009 Indonesia sudah menjadi produsen akuakultur terbesar kedua di dunia. Dengan potensi produksi akuakultur terbesar di dunia, sekitar 100 juta ton/tahun, dan saat ini baru diproduksi sekitar 17 juta ton (17 persen), target Bapak Menteri untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen akuakultur terbesar di dunia adalah sebuah keniscayaan,” ujar Rokhmin Dahuri.