REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (25/1). Indeks saham melemah 0,77 persen atau terkoreksi 48 poin ke level 6.258,57.
Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo, Maximilianus Nico Demus mengatakan, melemahnya IHSG karena dipengaruhi oleh sentimen domestik. IHSG loyo di tengah menguatnya sebagian besar indek saham Asia.
"IHSG tampaknya masih dibayangi oleh perpanjangan PPKM jilid II. Pelaku pasar khawatirkan ini akan menghambat pemulihan ekonomi dalam negeri," kata Nico, Senin (25/1).
Sementara penguatan indeks regional Asia ditopang ekspektasi pasar akan stimulus ekonomi AS. Disetujuinya Janet Yellen masuk nominasi calon Menteri Keuangan AS berpotensi melancarkan stimulus ekonomi AS di bawah komando pemerintahan Joe Biden.
Menguatnya indeks regional Asia juga ditopang oleh Rilis data United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) yang menunjukkan aliran investasi masuk ke China tahun lalu lebih tinggi dibandingkan AS. Ini memberikan gambaran aktivitas investasi masih berjalan di tengah pandemi.
Sepanjang hari ini Indeks LQ45 juga bergerak melemah. Saham-saham yang mendominasi penurunan di antaranya PTPP, WIKA, ADRO, UNTR, PGAS. Sedangkan saham-saham yang medominasi penguatan di antaranya ERAA, MIKA, TKIM, SCMA, JPFA.