Rabu 20 Jan 2021 04:03 WIB

Menilik Kinerja Saham BUMN Sepanjang 2020

Sejumlah saham BUMN mengalami penurunan tajam seperti Jasa Marga dan Wijaya Karya.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Sepanjang 2020, sebagian besar saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengalami tekanan terutama sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia. Banyak di antara saham emiten pelat merah mengalami koreksi yang cukup dalam.
Foto:

Seperti diketahui, Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden sangat pro terhadap penggunaan energi bersih atau green energy. Salah satu komoditas tambang yang akan mengalami kenaikan permintaan yaitu nikel.

Indonesia sendiri merupakan negara dengan produksi nikel terbesar dunia, sehingga hal tersebut akan mengutungkan emiten komoditas tambang. 

Selain sektor tambang, menurut Herditya, saham emiten BUMN sektor konstruksi juga akan berpotensi uptrend pada tahun ini.

Penguatan sektor ini sejalan dengan rencana pembentukan lembaga Soveregin Wealth Fund (SWF) yaitu Indonesia Investment Authority (IIA).

Hal tersebut sudah mulai tercermin dari pergerakan saham PT Adhi Karya Tbk. yang sudah menunjukkan tren positif pada awal tahun 2021.

Sejak awal tahun, saham emiten berkode ADHI ini telah menguat sebesar 42 persen. Sedangkan dalam tiga bulan terakhir, ADHI menguat hingga 221 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement