Ekonom, Faisal Basri juga menilai selama ini komoditas Timah masih menjadi anak tiri di Indonesia. Padahal, Indonesia bisa saja berperan sebagai pengendali harga karena Indonesia merupakan produsen dan punya cadangan timah terbesar di dunia.
"Timah ini seolah olah gak dapat perhatian yang memadai dari pemerintah. Bauksit, nikel kan semua sudah dilarang kan ya. Tembaga juga kan dilarang kan ya. semua harus diolah dulu. Nah kenapa timah kok ekspor bijih terus ya?," ujar Faisal.
Ia menilai, pemerintah perlu mulai fokus pada komoditas Timah hari ini. Karena sampai saat ini juga pabrik permunian dan pabrik end user dari produk timah ini belum ada di Indonesia.
"Sehingga kita mengalami kehilangan kesempatan untuk mengolah timah yang terbatas ini harusnya kita tidak sia siakan, kita harus melakukan value creation. Padahal produk timah tuh banyak, piala F1 ja dari timah. Ini bisa jadi momentum, untuk meningkatkan produksi dari UMKM timah kita unutk menghasilkan yang lebih berkualitas nggak kalah dari royal selangor," ujar Faisal.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
