REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dampak pandemi covid-19 membuat perusahaan tambang plat merah turut tergerus secara operasi dan kinerja keuangan. Namun, adanya vaksin dan harga komoditas yang ditaksir membaik pada tahun depan dimaksimalkan oleh PT Aneka Tambang (Antam) untuk bisa memperbaiki kinerja.
Sekertaris Perusahaan Antam, Kunto Hendrapawoko menjelaskan tahun depan perusahaan akan berfokus pada optimalisasi kinerja produksi dan penjualan komoditas utama nikel, emas dan bauksit. Ia mengatakan pada tahun ini perusahaan mencatatkan kinerja operasi dan produksi yang solid.
Pencapaian tersebut tercermin dari nilai penjualan bersih Antam sepanjang periode akumulatif sembilan bulan pertama tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp 18,04 triliun.
"Kedepannya, Antam akan berfokus pada optimalisasi kinerja produksi dan penjualan komoditas utama nikel, emas dan bauksit di tahun 2021 melalui penerapan protokol kesehatan yang konsisten. Di tahun 2021 Antam juga terus meningkatkan nilai tambah produk, serta melaksanakan implementasi kebijakan strategis terkait pengelolaan biaya yang tepat dan efisien sejalan dengan situasi pandemi Covid-19," ujar Kunto kepada Republika.co.id, Jumat (1/1).
Khususnya untuk emas, Kunto menjelaskan tahun 2021 prospek bisnis emas sangat baik. Maka, Antam berkomitmen untuk menggenjot penjualan emas tahun depan.
"Khusus untuk pasar domestik, perseroan melihat tingginya kesempatan pertumbuhan penjualan emas di masa mendatang seiring dengan animo pasar itu terhadap investasi emas sangat tinggi,” ujar Kunto.
Dia pun mengaku perseroan tengah menyusun strategi untuk fokus pada penguatan bisnis retail emas Logam Mulia di pasar domestik baik penguatan dari sisi pasokan, infrastruktur, teknologi, organisasi, pendanaan serta sistem distribusi produk.
Di sisi lain, Kunto menjelaskan bahwa perseroan tengah menjajaki beberapa peluang bisnis emas dari hulu ke hilir sebagai upaya memperkuat portofolio bisnis perseroan.