REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) telah resmi kembali memulai kegiatan pengeboran di Blok Rokan pada Selasa (29/12) setelah memperoleh izin yang diperlukan. Manager Corporate Communication Chevron Pacific Indonesia, Sonitha Poernomo bilang langkah ini sebagai komitmen Chevron dalam menjaga tingkatan produksi jelang alih kelola ke PT Pertamina pada Agustus 2021 mendatang.
"Kami sangat mengapresiasi kepada semua pihak yang telah membantu. Ini merupakan bukti komitmen kami untuk menjaga tingkat produksi pada saat transisi dan masa-masa berikutnya yang tentu saja akan sangat bermanfaat baik bagi pemerintah maupun operator berikutnya," ujar Soenitha kepada Republika.co.id, Rabu (30/12).
Sebelumnya, pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan pengeboran kembali dapat dilakukan pada November lalu. Rencana ini kemudian mundur ke awal Desember dan pengeboran akhirnya baru terlaksana pada hari ini.
Sekadar informasi, kabar pengeboran akan segera dilakukan sebelumnya juga telah disampaikan SKK Migas. Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno mengungkapkan rencana pengeboran akan segera dimulai.
"Sudah mau spud in (tajak sumur) mulai pengeboran," ujar Julius.
Julius menambahkan, sesuai rencana awal akan ada dua rig yang diaktifkan. Dua rig tersebut telah berada dilokasi dan siap untuk memulai pengeboran.
Kendati demikian, Julius belum bisa memastikan rencana pengeboran 11 sumur hingga akhir tahun nanti dapat terlaksana atau tidak.
Ia menjelaskan, sejauh ini belum ada lagi aktivitas pengeboran di Blok Rokan sehingga proses pengeboran kembali ini diharapkan berjalan lancar. Namun, Julius mengatakan, rencana penambahan rig akan diusahakan untuk dilakukan secepatnya.