REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (22/12) pagi, melemah dipicu eskalasi kasus positif Covid-19 secara global. Pada pukul 9.50 WIB, rupiah melemah 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp 14.170 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp 14.130 per dolar AS.
"Rupiah masih berpotensi tertekan hari ini mengikuti sentimen negatif dari eksternal yaitu kekhawatiran terhadap penyebaran virus Covid-19 varian baru dari Inggris dan terus meningginya kasus Covid-19 di dunia," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa (22/12).
Menurut Ariston, virus varian baru tersebut menimbulkan pertanyaan apakah vaksin yang baru dikembangkan sekarang bisa efektif mencegah penyebaran virus varian baru itu.
"Peningkatan kasus Covid telah mendorong beberapa negara untuk melakukan pembatasan aktivitas sehingga berpotensi melambatkan pemulihan ekonomi," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp 14.100 per dolar AS hingga Rp 14.180 per dolar AS. Pada Senin (21/12) lalu, rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp 14.130 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp 14.110 per dolar AS.