REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin ditetapkan sebagai tokoh Ekonomi Syariah Republika 2020. Penetapan Wapres Ma'ruf sebagai tokoh ekonomi syariah disampaikan dalam acara Anugerah Syariah Republika 2020 yang disiarkan secara virtual, Senin (21/12).
Wapres dalam sambutannya secara virtual, menyampaikan ungkapkan terima kasih atas penghargaan tersebut.
"Saya mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada saya, meskipun sesungguhnya saya hanya merupakan bagian kecil dari usaha besar untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan Syariah," ujar Ma'ruf di Anugrah Syariah Republika secara, Senin (21/12).
Ma'ruf pun mengajak semua pihak untuk terus bersama-sama berpartisipasi menggelorakan ekonomi dan keuangan syariah sesuai dengan bidang masing-masing. Sebab, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah membutuhkan kerja sama berbagai pihak.
Ia pun menilai,acara anugerah syariah ini sebagai bagian dari partisipasi untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
"Keterlibatan berbagai pihak tentunya diperlukan untuk mempercepat pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah, oleh karena itu, saya memberikan apresiasi kepada Republika yang telah menyelenggarakan Anugerah Syariah Republika Tahun 2020," ujar Ma'ruf.
Saat ini, kata Ma'ruf, peran ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia adalah sebuah keniscayaan. Ma'ruf mengatakan, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah akan semakin membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin menerapkan prinsip syariah dalam melakukan kegiatan ekonomi dan keuangan. Hal ini juga berdampak pada ketahanan ekonomi nasional.
"Dengan semakin banyaknya masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ekonomi dan keuangan syariah, maka akan memberikan dampak yang positif bagi upaya penguatan ketahanan ekonomi nasional," ujarnya.
Selain itu, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah juga, selain, untuk menjaga umat dari transaksi ekonomi keuangan yang tidak sesuai syariah, untuk memberdayakan ekonomi umat. Karena itu, visi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah juga harus ditempatkan sebagai sebuah pilihan yang rasional bagi masyarakat, agar ekonomi dan keuangan syariah dapat bersifat universal.
"Pilihan yang rasional adalah pilihan yang memberikan manfaat dan nilai tambah yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali," ujarnya.