REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai bentuk komitmen dalam upaya mendukung program pemerintah terkait pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sekaligus rangkaian hari jadi yang ke-63, PT Pertamina (Persero) meresmikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di SPBU Pertamina dalam acara yang bertajuk 'Komitmen Pertamina Dorong Percepatan Transisi Energi'.
Peresmian dilakukan secara virtual oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan (EBTKE) Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Rida Mulyana yang juga didampingi oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Chief Executive Officer (CEO) Subholding Power & New Renewable (PNRE) Heru Setiawan, CEO Subholding Commercial & Trading (C&T) Mas’ud Khamid pada Jumat (18/12).
“Selamat kepada Pertamina yang telah menyelesaikan program ini sebagai kado ulang tahun ke-63. Prestasi ini juga harus dipakai untuk memacu pencapaian yang lebih lagi, dan menyelesaikan target bauran energi baru dan terbarukan khususnya yang berada di area Pertamina,” katanya.
Pembangunan dan pengoperasian PLTS di SPBU tersebut dilakukan oleh Pertamina melalui PT Pertamina Power Indonesia (PPI) sebagai Subholding PNRE dan PT Pertamina Retail yang merupakan bagian dari Subholding C&T bekerja sama dengan PT LEN Industri sebagai bagian dalam program sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pembangunan PLTS dilakukan di 63 SPBU COCO Pertamina yang tersebar di wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Banten, dan Jawa Barat sebanyak 37 titik SPBU, Jawa Tengah sebanyak 11 titik SPBU, dan Jawa Timur sebanyak 15 titik SPBU. Dengan total 1.100 solar panel system (photovoltaics) yang ditempatkan di setiap atap SPBU tersebut, maka dapat menghasilkan kapasitas terpasang sebesar 385 kWp.
“Pembangunan PLTS di SPBU ini merupakan bentuk komitmen Pertamina untuk terus mendorong peningkatan bauran energi sebagai bagian dari upaya percepatan transisi energi yang dimulai dari halaman rumah sendiri. Ini adalah langkah kecil kami untuk memulai giant step dalam transisi energi,” kata Nicke dalam acara tersebut.
Bentuk kontribusi Pertamina lainnya dalam hal pengembangan EBT sudah dilaksanakan sejak lama, seperti halnya pemanfaatan panas bumi yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.877 Megawatt (MW) dimana 672 MW dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan 1.205 MW dikelola secara kemitraan oleh PGE dan beberapa perusahaan. Selain itu, Pertamina juga memiliki portofolio proyek energi bersih yang telah dioperasikan antara lain PLTS di area beberapa Kilang serta Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg), yang berasal dari pengolahan limbah kelapa sawit dengan kapasitas 2.4 MW yang bersinergi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) group.
“Pertamina akan terus berkomitmen untuk melakukan inovasi-inovasi dalam pengembangan energi baru dan terbarukan. Khusus untuk PLTS, berlanjut ke tahun-tahun berikutnya Subholding PNRE akan membangun PLTS di SPBU Pertamina di seluruh Indonesia serta wilayah-wilayah operasi lainnya seperti Terminal BBM, Kompleks Kilang, dan lainnya,” kata Heru Setiawan