Senin 14 Dec 2020 21:25 WIB

Sandiaga Siap Kolaborasi Bantu Permodalan Usaha

Program andalan OK OCE saat ini sudah memiliki 400 ribu peserta di seluruh Indonesia.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Agus Yulianto
Pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno.
Foto: Tangkapan layar
Pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha Sandiaga Uno mengaku siap berkolaborasi guna membantu wirausahawan di Indonesia dari sisi permodalan. Dia mengatakan, hal itu dilakukan melalui program yang dilakukan Yayasan Inovasi Teknologi (INOTEK) Indonesia dan OK OCE.

"Jadi ini merupakan ikhtiar kami untuk membantu permodalan," kata Sandiaga yang merupakan Pendiri Yayasan INOTEK Indonesia tersebut melalui keterangan, Senin (14/12).

Mantan ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini berharap, program penciptaan wirausaha tersebut mampu menjaga para wirausahawan untuk tetap menjalankan bisnis mereka. Terlebih saat ini Indonesia tengah berada dalam krisis ekonomi akibat pandemi covid-19.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini melanjutkan, program andalan OK OCE saat ini sudah memiliki 400 ribu peserta di seluruh wilayah Indonesia. Ungkapanya, OK OCE membentuk satu jejaring silaturahmi, mulai dari pendaftaran, pelatihan, pendampingan, pemasaran, pelaporan keuangan, perizinan dan juga permodalan.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan, Yayasan INOTEK memiliki program Seribu Teknopreneur, Sejuta Pekerjaan (STSP). Bekerja sama dengan Orbit Future Academy, INOTEK memiliki sarana untuk memberikan permodalan.

"Mudah-mudahan dengan kolaborasi kita, bisa perluas peluang usaha masyarakat untuk menjadi pemenang pascapandemi. Kita harapkan juga dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya," katanya.

Sandiaga mengungkapkan, hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga dan Kementerian Koperasi dan UMKM, pandemi Covid-19 memberikan dampak besar terhadap keberlangsungan UMKM. Diramalkan sekitar 47 persen UMKM berhenti berusaha.

Menurutnya, hal ini sangat miris dan akan berpengaruh pada perkembangan ekonomi nasional di tahun 2020. Menurut data dari Asosiasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Indonesia (Akumindo) sektor UMKM menjadi kontributor penting terhadap produk domestik bruto (PDB).

Sebab, UMKM menyumbang 60 persen PDB dan berkontribusi 14 persen pada total ekspor nasional sepanjang 2019. "Oleh sebab itu, kita ingin menggiring wirausahawan untuk menjadikan pengusaha yang sukses," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement