REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina EP Asset 4 Cepu Field membantu penanganan semburan gas di sumur air milik Sumiran, warga Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Pertamina EP telah memasang rangkaian pipa guna menyalurkan gas ke halaman belakang rumah Sumiran yang kemudian akan di lakukan pembakaran (flaring).
Cepu Field Manager Afwan Daroni menjelaskan, langkah yang dilakukan tim Pertamina EP sudah atas seizin dinas terkait. "Kami sudah berkoordinasi dengan pihak berwenang, yakni Dinas ESDM Kendeng Selatan. Artinya, kami tidak melangkah sendiri," ucap Afwan, Kamis (3/12).
Kejadian semburan gas bermula saat tukang sumur melakukan pengeboran di samping rumah untuk membuat sumur air, pada Jumat (27/11). Pada Ahad(29/11), pekerjaan dihentikan pada kedalaman sumur 48 meter. Kemudian pompa submersible dipasang dan dicoba dinyalakan, tetapi tidak mengeluarkan air.
Bersamaan itu, pemilik sumur mendengar suara gemuruh dari dalam sumur bor disertai keluarnya gas. Pompa submersible kemudian diangkat, lalu gas yang keluar dibakar menggunakan korek api dan menyala. Sebagai antisipasi awal, pemilik rumah menutup lubang dengan kain basah.
Sehari kemudian, Senin (30/11) Kepala Desa Ngraho Sri Lestari Indahjani melaporkan kejadian tersebut ke Pertamina EP dan Dinas ESDM Kendeng Selatan. "Begitu laporan masuk, kami langsung berkoordinasi dengan dinas untuk merumuskan langkah penanganan yang tepat," ujar Afwan.
Afwan melanjutkan, tim Pertamina EP langsung melakukan pengukuran gas dan ditemui tidak ada kandungan gas beracun H2S. Sehari setelahnya, Pertamina EP kembali mensurvei lokasi untuk merancang saluran pipa pembakaran.
"Langkah yang kami lakukan sudah kami komunikasikan ke pihak pemilik rumah dan Kepala Desa Ngraho. Alhamdulillah mereka bisa paham dan mempersilakan kami untuk menangani gas tersebut," kata Afwan.