Kamis 26 Nov 2020 15:12 WIB

Wapres: Industri Halal Indonesia Harus Jadi Tuan Rumah

Indonesia harus mengisi pasar halal domestik dan bermain di level global.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres mengatakan, Indonesia memiliki visi pengembangan industri halal untuk mengisi kebutuhan domestik dan memperluas peran dalam perdagangan produk halal global.
Foto: dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres mengatakan, Indonesia memiliki visi pengembangan industri halal untuk mengisi kebutuhan domestik dan memperluas peran dalam perdagangan produk halal global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan, Indonesia memiliki visi pengembangan industri halal untuk mengisi kebutuhan domestik dan memperluas peran dalam perdagangan produk halal global. Salah satunya dengan mendorong keterlibatan UMKM dan korporasi dalam rantai nilai industri halal global.

"Dengan upaya itu kita dapat mencapai dua tujuan sekaligus yaitu menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri serta sekaligus menjadi pemain global dalam industri produk halal," ujar Kiai Ma'ruf saat sambutan kunci dalam Webinar Indonesia Islamic Festival (IIFest) 2020 bertema "Menghadapi Resesi Global: Peluang dan Tantangan Ekonomi Islam", Kamis (26/11).

Baca Juga

Ia mengungkap, berdasarkan data 2018, belanja Indonesia untuk pangan halal mencapai 214 miliar dolar AS. Sementara kontribusi ekspor produk halal nasional baru berkisar 3,8 persen dari total pasar halal dunia. Sedangkan, pelaku ekspor produk halal masih didominasi oleh negara-negara yang bukan mayoritas berpenduduk Muslim.

Kiai Ma'ruf m mengatakan, peluang ekonomi syariah masih besar meski di tengah pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekonomi dunia pada masa pandemi Covid-19 diperkirakan mengalami kontraksi 5,2 persen. Sedangkan ekonomi syariah global hanya mengalami kontraksi 2,5 persen.

Karenanya, neskipun tumbuh negatif, Kiai Ma'ruf tetap melihat peluang Indonesia untuk memenuhi permintaan produk halal global. "Apalagi, eekspor produk halal Indonesia yang masih kecil," kata Kiai Ma'ruf.

Sedangkan nilai ekonomi syariah global sebelum terjadi pandemi diperkirakan mencapai 3,2 triliun dolar AS pada 2024. Pascapandemi diperkirakan masih akan mencapai 2,4 triliun dolar AS pada 2024.

"Cukup besar untuk kita manfaatkan," ujar Kiai Ma'ruf.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement