REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) melalui Refinery Unit (RU) VII Kasim Marketing Operation Region (MOR) VIII Papua-Maluku kembali menyalurkan bantuan modal usaha Program Kemitraan Pinky Movement bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah Kota dan Kabupaten Sorong. Penyaluran ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan sekaligus untuk bangkit dari dampak pandemi Covid-19.
Unit Manager Comm, Rel & CSR RU VII Dodi Yapsenang menjelaskan, bantuan modal yang disalurkan sebesar Rp 1,175 miliar kepada total 13 mitra UMKM di wilayah Kota dan Kabupaten Sorong, pada Kamis (19/11) waktu setempat. Penyaluran dilakukan secara simbolis oleh General Manager RU VII Yulianto Triwibowo.
Dodi menambahkan, bahwa penyaluran Program Kemitraan Pinky Movement ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Pertamina. Sehingga menjadi tangguh dan mandiri sekaligus memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Program Pinky Movement berupa pinjaman modal usaha kepada pelaku UMKM outlet elpiji yang bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas usaha dan kompetensi melalui pembinaan dan pendampingan, serta sebagai edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan elpiji subsidi sesuai peruntukkannya,” jelasnya.
Menurut Dodi, selain modal usaha, UMKM binaan juga akan mendapatkan pembinaan berupa pelatihan dan asistensi sertifikasi yang dibutuhkan. Tujuan pembinaan ini adalah agar pelaku UMKM tersebut dapat meningkatkan kompetensinya, mengembangkan bisnisnya, dan sehingga bisa naik kelas.
“Pertamina menyadari bahwa peran UMKM sangat membantu dalam hal penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan kemandirian serta kewirausahaan dan bergeraknya perekonomian daerah,” lanjut Dodi.
Upaya ini merupakan salah satu bentuk implementasi Goal 8 Sustainable Development Goals (SDGs). Yakni mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta tenaga kerja penuh dan produktif. Di mana diharapkan dapat membantu masyarakat mendapat pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertamina, lanjut Dodi, juga memberikan pola pendampingan, pembinaan, pelatihan yang terarah. Serta pemberian fasilitas promosi dan pengembangan pasar dalam ajang pameran. Hal ini merupakan salah satu cara Pertamina dalam mendampingi mitra binaan untuk tumbuh dan berkembang.
Pinky Movement sendiri merupakan program pinjaman modal usaha bagi UMKM outlet elpiji untuk mengembangkan bisnisnya dengan menjual elpiji nonsubsidi, maupun UMKM pengguna elpiji subsidi yang ingin beralih menggunakan elpiji nonsubsidi. Sejak program ini dijalankan, Program Pinky Movement telah menyasar setidaknya 2.000 outlet dan 100 usaha kecil pengguna elpiji subsidi dengan target total penyaluran mencapai Rp 102 miliar.
"Bagi pelaku UMKM yang berminat mengikuti Program Kemitraan Pinky Movement, dapat menghubungi melalui telepon Pertamina 135 maupun mengakses situs www.pertamina.com/id/program-kemitraan dan email: [email protected]," tuturnya.