REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar saham domestik sepanjang hari ini bergerak di teritori positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,85 persen atau naik 48 poin ke level 5.701,02. Investor asing membukukan pembelian bersih sebesar Rp 124 miliar.
Pelaku pasar merespons positif naiknya produksi industri Amerika Serikat (AS) selama bulan Oktober. "Meskipun kinerja tersebut belum lebih baik dari kinerja periode yang sama tahun lalu, membaiknya produktivitas dari riil sektor AS tentunya menjadi harapan bagi pelaku pasar," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Selasa (24/11).
Dari dalam negeri, aksi profit taking dari investor asing mulai membayangi pergerakan saham bluechip. Hal tersebut terjadi seiring pergerakan IHSG yang cukup signifikan dalam beberapa pekan kebelakang.
Trigger positif mulai bermunculan setelah United States International Development Finance Corporation (DFC) berinvestasi senilai 2 miliar dolar AS atau Rp28 triliun kepada Indonesia Investment Authority atau sovereign wealth fund (SWF) Indonesia di Washington DC pada Kamis (19/11) lalu.
Sebagai bagian dari reformasi ekonomi, pemerintah Indonesia terus mengembangkan pilihan pembiayaan dan investasi sektor swasta terhadap proyek strategis nasional dan prioritas lainnya. Dampak dari perjanjian tersebut memberikan sentiment positif bagi pergerakan saham-saham emiten konstruksi.
Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat. Saham-saham yang mendominasi penguatan di antaranya MNCN, ITMG, JSMR, PTPP, dan SRIL. Sedangkan saham-saham yang medominasi pelemahan di antaranya AKRA, INDF, BBCA, SMRA, dan KLBF.
Sepanjang jam perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar di antaranya PANR, PPRO, TIFA, MLPL, dan SMBR. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya PORT, AIMS, BALI, IFSH, dan POLU.