Selasa 17 Nov 2020 14:26 WIB

Infak, Sodaqoh,dan Zakat Solusi di Saat Pandemi Covid-19

Infak, sodaqoh, dan zakat adalah solusi di saat pandemi.

Wakil Ketua DPR RI/Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar. (ilustrasi)
Foto: DPR
Wakil Ketua DPR RI/Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan, bangsa Indonesia bisa bertahan di tengah Covid-19 karena punya kekuatan, solidaritas.Mereka saling bahu membahu serta saling menopang satu sama lain.

“Kekuatan ini yang tidak dimiliki negara lain. Pemerintah juga berbuat baik dengan kebijakan-kebijakannya. Karena itu mari kita solidkan barisan dan kekompakan, insyaallah dengan itu bisa meredam covid-19,” kata Muhaimin menyapa warga Demak secara virtual di Demak, Selasa, (17/11). 

Di tengah kondisi itu, lanjut dia, tidak ada pilihan bagi setiap elemen masyarakat kecuali tetap eksis, mandiri, kuat dan menjalankan semua aktifitas yang mampu dilakukan dengan baik. Semua industri juga macet yang mengakibatkan PHK. Sehingga daya beli menurun.

Oleh karena itu, Muhaimin mengutarakan tiga penanganan darurat yang didorong di Parlemen. Pertama, darurat pendidikan harus diantisipasi dengan baik. ''Saya bersyukur pesantren sejauh ini hadir menjadi solusi darurat pendidikan yang terbaik hari ini. Pesantren telah memberikan jalan keluar saat pendidikan jarak jauh (PJJ) tidak efektif."

“Oleh karena itu, saya berpesan agar pendidikan dijadikan prioritas, terutama di pesantren. Saya juga sudah meminta Mendikbud untuk turun melihat fakta itu. Demak harus menjadi contoh bagi Indonesia dan negara lain,” tutur Muhaimin.

Kedua, darurat ekonomi. Muhaimin menyatakan, darurat ekonomi perlu diantisipasi baik oleh pemerintah maupun pelaku usaha dan lembaga pendidikan yang mencetak kapasitas dan pelaku usaha sebanyak mungkin.

“Saya minta UKM ini harus menjadi motor penggerak ekonomi di Demak. Saya juga mendorong pesantren mencetak enterpreneurship sebanyak mungkin. Negara maju jika 2,5 persen penduduknya adalah enterpreneur,”  ujarnya lagi.

Ketiga, kerawanan-kerawanan krisis. Baik ekonomi yang bisa berdampak pada ketimpangan, krisis sosial yang menyebabkan kekerasan, perpecahan dan kriminalitas yang meningkat.

Maka, Muhaimin menyatakan, tidak ada pilihan lain bahwa jalan menyelesaikan persoalan itu adalah dengan menggalakkan infaq, sodaqoh dan zakat.  Ketiganya bisa menjadi solusi bagi krisis sosial di tengah pandemi Covid-19.

“Saya instruksikan kader PKB menjadi motor mengoptimalkan kebijakan infaq, zakat dan sodaqoh di Demak,” tukasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement