REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Trans Retail Indonesia selaku pemegang brand Transmart Carrefour memberikan klarifikasi resmi terhadap berita yang beredar pada media-media terkait boikot produk-produk Prancis. Sejak 16 Januari 2013, kepemilikan seluruh saham PT Carrefour Indonesia telah beralih pada PT Trans Retail dan PT Trans Lifestyle menjadi 100 persen sahamnya dimiliki oleh perusahaan nasional di bawah CT Corporation.
Vice President Corporate Communication Trans Retail Indonesia Satria Hamid mengatakan sejak pengalihan saham tersebut, nama PT Carrefour Indonesia telah berubah menjadi PT Trans Retail Indonesia.
“Seiring berjalannya waktu, Manajemen TRI telah berproses secara bertahap, mentransformasikan perubahan lisensi brand Carrefour menjadi brand Transmart dengan terus melakukan remodeling toko merujuk pada kearifan lokal di seluruh Indonesia. Lisensi brand Carrefour oleh TRI akan berakhir pada tahun depan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (6/11).
Menurutnya produk-produk yang diperdagangkan oleh TRI sebesar 95 persen adalah produk lokal artinya dipasok oleh para supplier/pabrikan dalam negeri. Sedangkan lima persen adalah produk import.
“Dari semua kategori produk impor yang dijual tersebut, diantaranya adalah hanya sebagian kecil/sedikit terdapat merek-merek Prancis. Tetapi bukan direct import dari Prancis, melainkan kami membeli dari distributor nasional,” ucapnya.
Bagi kategori produk lokal nasional sebanyak 95 persen di antaranya terdapat merek-merek Prancis dalam jumlah yang tidak banyak/sedikit. Namun bahan baku, sumber daya dan pembuatannya di Indonesia, sehingga dapat diklasifikasikan sebagai produk lokal.
“Kami berkomitmen untuk menyajikan kenyamanan, keamanan dan kepercayaan keluarga pelanggan saat berbelanja di Transmart Carrefour. Untuk itu, kami menjamin TRI sudah 100 persen milik Indonesia dan tidak terkait dengan produk-produk Prancis secara langsung,” ucapnya.