REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan televisi Disney yang berfokus pada saluran olahraga, ESPN mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 300 karyawannya karena pandemi Covid-19 mengganggu kelangsungan bisnis. Angka tersebut merupakan 10 persen dari total karyawan ESPN.
Presiden ESPN Jimmy Pitaro mengatakan selama ini dalam jangka pendek sudah memberlakukan berbagai langkah untuk mengatasi persoalan bisnis. “Kami memberlakukan beberapa langkah seperti pengurangan gaji eksekutif dan karyawan talent, cuti, dan pemotongan anggaran,” kata Pitaro dikutip dari AP News, Kamis (5/11).
Dia menuturkan, ESPN juga sudah menerapkan pendekatan operasi dan produksi yang inovatif. Semua hal tersebut menurutnya sudah dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi badai Covid-19 namun saat ini harus mencapai titik perubahan.
Selain PHK, ESPN juga berencana meninggalkan sekitar 200 posisi kosong yang belum terisi. Meskipun begitu, ESPN tidak mengatakan berapa banyak PHK yang akan terjadi di kampusnya di Bristol, Connecticut.
Hanya saja, ESPN memastikan tidak akan terkonsentrasi di satu area saja. Dia menuturkan, para talent yang sebagian besar memiliki kontrak pribadi, diperkirakan tidak akan terpengaruh secara signifikan.
Anak perusahaan Disney baru-baru ini bergerak ke penawaran yang lebih langsung kepada konsumen, termasuk ESPN plus. layanan streaming yang telah berkembang menjadi sekitar 8,5 juta pelanggan.
Pitaro mengatakan sudah mendukung strategi bisnis langsung kepada konsumen melalui digital. Hanya saja, Pitaro merasa, dalam membangun masa depan yang sukses di dunia yang terus berubah berarti menghadapi pilihan yang sulit.
“Membuat keputusan yang tepat tentang bagaimana dan ke mana kita harus pergi dan seperti biasa, dengan cara yang paling efisien, Sejauh ini merupakan pekerjaan yang paling menantang dari tim kepemimpinan mana pun,” ungkap Pitaro.