REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandiri Capital Indonesia (MCI) dan Openspace Ventures menyuntikkan pendanaan ke startup Point of Sale (POS) berbasis omni channel pertama di Indonesia, iSeller. Pendanaan yang dipimpin MCI tersebut merupakan perpanjangan putaran pendanaan Seri A+ atau strategic round.
CEO Mandiri Capital Indonesia (MCI) Eddi Danusaputro menjelaskan, melalui investasi ini, Bank Mandiri sebagai perusahaan induk MCI, akan memperkuat kerjasama strategis dengan iSeller terutama dalam mengintegrasikan produk dan layanan untuk memberikan manfaat, keuntungan dan nilai tambah kepada 200 ribu merchant Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami sangat senang bisa bergabung dengan iSeller di pendanaan kali ini, tentunya kami melihat value proposition dari iSeller yang dapat bersinergi dengan visi, strategi dan inisiasi financial digital dari Mandiri kedepannya”, ujar Eddi Danusaputro.
Sementara itu, Founder Open space Ventures Shane Chesson mengatakan, platform penjualan berbasis omni channel di Indonesia memiliki peluang pertumbuhan yang pesat.
“COVID-19 telah mempercepat adopsi pembayaran digital secara signifikan dan pentingnya integrasi online ke banyak mitra. Openspace telah berinvestasi di SaaS sejak 2015, termasuk di Trade gecko yang baru diakuisisi Intuit. Kami berharap dapat memberikan dukungan untuk ekspansi iSeller kedepannya," ujar Shane.
CEO dan founder iSeller Jimmy Petrus mengatakan, pendanaan tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis secara domestik dan akselerasi akusisi merchant. Selain itu, suntikan dana juga akan digunakan untuk melakukan pengembangan dan inovasi produk yang nantinya akan menggabungkan finansial inklusif dan teknologi digital.
iSeller yang didirikan pada 2017 ini mengusung platform penjualan yang dibangun dengan kapabilitas multi channel. Model ini memiliki perbedaan dan keunggulan kompetitif yang signifikan dari startup POS lainnya.
Konsep omni channel iSeller menyediakan aplikasi kasir digital dan toko online terintegrasi serta payment aggregrator, sehingga dapat menggabungkan seluruh aspek bisnis offline dan online (O2O) dengan efektif dalam satu platform.
“Penggabungan sales channel offline dan online di dalam satu platform membuat seluruh aspek bisnis bisa tersentralisasi, mulai dari transaksi, inventory, pelanggan hingga pembukuan, sehingga pengelolaan dan pengembangan bisnis menjadi lebih mudah, efektif dan efisien. Atas hal ini, kami yakin ribuan pengusaha yang telah bergabung dengan iSeller akan lebih siap menghadapi tantangan dan kompetisi di era revolusi industri 4.0 ini,” kata Jimmy Petrus.
iSeller, lanjut Jimmy, memberikan lebih banyak cara untuk berjualan dan menerima pembayaran dari berbagai metode online dan offline termasuk di gerai toko, online, aplikasi, maupun wadah penjualan lainnya. Pedagang juga dapat mengelola penjualan di banyak cabang, termasuk menggunakan berbagai integrasi dengan pemain besar di Indonesia seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, GoPay, OVO, Dana, JNE, GoSend dan GrabExpress.
Jimmy melanjutkan bahwa sejak meraih pendanaan sebelumnya di akhir tahun 2018, iSeller berhasil mencapai pertumbuhan yang cukup impresif, yaitu lebih dari 300 persen year-on-year (YoY) baik dari jumlah akuisisi merchant maupun annual revenue.
Target pasar iSeller meliputi seluruh lini bisnis retail, restoran, F&B, services dan lifestyle. Berkat infrastruktur yang kuat dan bisnis model pay-as-you-grow, iSeller dapat mendukung skalabilitas usaha mulai dari mikro, kecil, menengah hingga enterprise yang memiliki ribuan cabang.
Merchant yang sudah bergabung dengan iSeller diantaranya seperti Geprek Bensu, Sour Sally, Ixobox, Agung Sedayu Retail, United Bike, Holywings, Yogurtland, Nature Republic, dan ribuan merchant UKM lainnya.