Senin 02 Nov 2020 15:04 WIB

Jokowi Prediksi Ekonomi Kuartal III Tumbuh Minus 3 Persen

Kontraksi minus tiga persen lebih baik dari kuartal II yang minus 5,32 persen.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Indira Rezkisari
Presiden RI, Joko Widodo, memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III akan kontraksi minus tiga persen.
Foto: Sekretariat Presiden
Presiden RI, Joko Widodo, memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III akan kontraksi minus tiga persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan prediksinya ekonomi nasional masih mengalami kontraksi cukup dalam pada kuartal III 2020. Pertumbuhan PDB sepanjang Juli-September diproyeksi minus 3 persen (yoy). Kendati kontraksi masih terjadi, Jokowi menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional terus menunjukkan tren perbaikan. Pada kuartal II 2020, ekonomi nasional terkontraksi lebih dalam, -5,32 persen (yoy).

"Kita tahu kemarin di kuartal II, pertumbuhan ekonomi kita di angka minus 5,32 persen. Di kuartal III ini, mungkin 2-3 hari akan diumumkan BPS, masih berada di angka minus. Perkiraan kita di angka minus 3, naik sedikit. Dan ini memang kalau dibandingkan negara lain ya masih jauh lebih baik," ujar Presiden Jokowi dalam pembukaan sidang kabinet paripurna, Senin (2/11).

Baca Juga

Pertumbuhan ekonomi yang masih tertekan cukup dalam, ujar Jokowi, disebabkan konsumsi rumah tangga yang juga belum pulih sepenuhnya. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal III 2020 diproyeksi masih minus 4 persen. Angka ini sebenarnya sudah membaik dibanding kuartal sebelumnya, yang tertahan di minus 5,51 persen.

"Sehingga menjadi kewajiban kita semuanya untuk memperkuat demand. Sehingga konsumsi akan menjadi lebih baik," kata Jokowi.

Senasib dengan konsumsi rumah tangga, investasi juga masih tersendat di angka minus 6 persen sepanjang kuartal III. Meski masih terkontraksi dalam, kinerja investasi kuartal III masih lebih baik ketimbang capaian kuartal II, minus 8,61 persen.

"Sehingga saya sebetulnya sudah wanti-wanti kepada Kepala BKPM (Bahlil Lahadalia) dan Menko Maritim dan Investasi (Luhut Binsar Pandjaitan) agar paling tidak di kuartal III bisa minus di bawah 5, tapi ternyata belum bisa," ujar Jokowi.

Presiden pun meminta jajarannya, khususnya BPKM dan Kementerian Marinves agar bisa menggenjot investasi di kuartal IV 2020 dan berlanjut di kuartal I 2021 mendatang. Selain itu untuk memperbaiki kinerja ekonomi nasional, Jokowi juga meminta seluruh kementerian/lembaga mempercepat realisasi belanja di akhir tahun.

Ia menjelaskan, kuartal IV adalah kesempatan terakhir untuk memperbaiki kinerja pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2020. Bahkan Jokowi menargetkan kuartal seluruh roda penggerak ekonomi nasional bisa melaju kencang dan menorehkan hasil positif. "Sehingga belanja, spending, harus menjadi kejar-kejaran kita semuanya," kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement