Kamis 29 Oct 2020 17:40 WIB

PLN dan Pertamina Bahas Pasokan Listrik WK Rokan

Pertamina telah menyampaikan tanggapan dan menunggu proposal lanjutan PLN.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Warga beristirahat di dekat monumen pompa angguk minyak di Blok Rokan di Riau (ilustrasi). PLN dan Pertamina masih membahas rencana kerja sama pasokan listrik dan uap ke WK Rokan.
Foto: Antara/FB Anggoro
Warga beristirahat di dekat monumen pompa angguk minyak di Blok Rokan di Riau (ilustrasi). PLN dan Pertamina masih membahas rencana kerja sama pasokan listrik dan uap ke WK Rokan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana untuk memasok kebutuhan listrik di wilayah kerja (WK) Rokan. Saat ini PLN dan Pertamina masih membahas rencana kerja sama ini.

SVP Corporate Communication & Investor Relation Pertamina, Agus Suprijanto, mengatakan, Pertamina tengah membangun komunikasi dengan berbagai pihak untuk persiapan operasional WK Rokan. Terrmasuk penyediaan listrik dan uap yang sangat diperlukan dalam mendukung kelangsungan kegiatan produksi minyak yang saat ini mencapai 170 ribu barel per hari.

Baca Juga

PLN telah menyampaikan penawaran awal kepada Pertamina terkait penyediaan listrik dan uap tersebut. Pertamina menyambut baik keinginan PLN untuk menyediakan pasokan listrik maupun uap untuk WK Rokan mulai 9 Agustus 2021.

Dengan menggandeng BUMN di sektor ketenagalistrikan, Pertamina berharap persiapan pasokan listrik dan uap pasca alihkelola tetap aman. "PLN bersama PHR akan melakukan pembahasan intensif terkait hal ini dalam waktu dekat," ujar Agus.

Saat ini WK Rokan mendapat pasokan listrik dan uap dari integrated power system yang meliputi fasilitas utama tiga power generation yakni Minas Gas Turbine, Central Duri Gas, dan North Duri Cogen (NDC).

Terkait dengan penawaran PLN untuk menyediakan listrik dan uap di WK Rokan, Agus mengatakan, saat ini Pertamina telah menyampaikan tanggapan dan menunggu proposal lanjutan PLN. Pertamina berharap pembahasan Perjanjian Jual Beli Listrik dan Uap dengan pihak PLN berjalan dengan baik dan lancar, sehingga dapat ditandatangani pada November 2020.

Sinergi sesama BUMN energi akan meningkatkan portofolio yang saling menguatkan kinerja operasi di sektor bisnis masing-masing. "Selain juga kami harapkan mendorong proyek pengembangan strategis pemerintah akan berjalan dengan baik sesuai target yang diharapkan," kata Agus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement