REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) memperkenalkan Sekoci Amana, produk asuransi jiwa mikro berbasis syariah.
Sebelum meluncurkan asuransi syariah ini, Allianz telah meluncurkan asuransi jiwa mikro Sekoci yang sudah dipasarkan sejak 2016. Asuransi ini untuk segmen nasabah mikro maupun emerging market dengan harga yang sangat terjangkau, proses administrasi yang mudah dipahami dan dibeli, serta pembayaran klaim yang cepat.
Chief Partnership Distribution Officer Allianz Life Indonesia Bianto Surodjo menjelaskan, sesuai namanya, Sekoci, produk ini diharapkan bisa menjadi sekoci atau perahu penyelamat. Terutama bagi keluarga berpenghasilan terbatas agar tetap bertahan secara ekonomi saat tertimpa musibah melalui manfaat santunan jiwa bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Prinsip asuransi syariah yang diterapkan pada produk Sekoci Amana, mengajak nasabah memiliki perlindungan sekaligus berbagi kebaikan dengan sesama peserta," kata Bianto dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (26/10).
Sekoci Amana memberikan perlindungan asuransi jiwa dengan kontribusi terjangkau mulai dari Rp 6.000. Manfaat yang akan didapat oleh peserta adalah pilihan santunan jiwa jika peserta meninggal dunia karena sakit/alami hingga Rp 18 juta, pilihan santunan jiwa jika peserta meninggal dunia karena kecelakaan hingga Rp 90 juta, serta pilihan tambahan satu kali santunan tunai rawat jalan di rumah sakit akibat kecelakaan hingga Rp 300 ribu.
Dengan demikian, keluarga peserta asuransi yang ditinggalkan dapat tetap meneruskan bisnis UMKM demi kesejahteraan masa depan. Selain manfaat perlindungan tersebut, peserta juga dapat berbagi kebaikan dengan peserta asuransi Sekoci Amana lainnya.
"Karena kontribusi yang dibayarkan akan dikelola Allianz Life sebagai dana musibah yang akan diberikan kepada peserta lain yang mengalami musibah terlebih dahulu," kata Bianto.
Menurut Bianto, sinergi antara Allianz Life dan mitra bisnis seperti bank dan koperasi, akan membantu menjangkau lebih banyak masyarakat dan memberi mereka layanan keuangan yang dibutuhkan. Misalnya untuk akses produk keuangan seperti pinjaman yang dapat dilengkapi juga dengan perlindungan asuransi jiwa.
"Pada akhirnya, hal ini akan mendukung meningkatnya indeks inklusi dan literasi keuangan, serta penetrasi asuransi di Indonesia," ucap Bianto.