REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga sepakat membentuk travel corridor arrangement bagi bisnis esensial. Kerja sama ini disepakati saat pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan PM Jepang di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10).
“Saya dan PM Suga telah sepakat mengenai pentingnya pembentukan travel corridor arrangement bagi bisnis esensial,” kata Jokowi saat konferensi pers usai pertemuan bilateral.
Jokowi dan PM Yoshihide Suga akan menugaskan Menteri Luar Negeri Indonesia dan Menlu Jepang untuk menegosiasikan kerja sama pembentukan travel corridor secara detail. Pembahasan ini ditargetkan akan selesai dalam satu bulan.
Sementara itu, Perdana Menteri Yoshihide Suga juga menekankan pembukaan kembali kerja sama perjalanan bisnis antara kedua negara, termasuk untuk para perawat dan caregiver.
“Sekaligus kami sepakat berkoordinasi secara erat untuk memulai kembali secepat-cepatnya perjalanan dengan tujuan bisnis untuk jangka pendek, dengan melonggarkan langkah isolasi mandiri selama 14 hari setelah memasuki negara tujuan,” jelas dia.
Dalam pertemuan bilateral ini, Jokowi dan PM Yoshihide Suga membahas sejumlah kerja sama lainnya. Pertama yakni memperkuat kerja sama pengelolaan pandemi covid-19, memperkuat kerja sama di bidang ekonomi, serta memperkuat kerja sama multilateral. Jokowi menekankan pentingnya semangat kerja sama kedua negara di tengah rivalitas yang semakin tajam antara kekuatan besar dunia.
Selain itu, Jokowi dan PM Jepang juga menyinggung masalah Laut Cina Selatan. Ia berharap Laut Cina Selatan dapat menjadi laut yang damai dan stabil.