REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perluasan akses pasar, melalui kerja sama dengan berbagai platform digital marketplace untuk UMKM menjadi semakin diperlukan. Hal ini sangat penting karena UMKM memiliki kontribusi yang besar dan krusial karena mencakup 99 persen dari jumlah unit usaha di Indonesia.
Selain itu, UMKM juga memberikan kontribusi 97 persen penyerapan tenaga kerja, 60 persen terhadap PDB nasional, serta penyumbang 58 persen dari total investasi, dan 14 persen dari total ekspor.
"Saya mengapresiasi inisiatif dan kolaborasi nyata untuk mendorong peningkatan kapasitas dan produktivitas UMKM. Ini sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional," ungkap Kiai Ma'ruf dalam sambutan Peresmian Peluncuran Program Pelatihan Digitalisasi Pemasaran dan Manajemen Halal melalui daring, Selasa (20/10).
Kiai Maruf mengingatkan pemanfaatan teknologi digital saat ini telah berkembang sangat pesat dan tidak bisa dihindari, bahkan telah sampai ke seluruh pelosok Tanah Air. Menurut data dari PEW Research Center yang dirilis pada 2019, pengguna smartphone aktif di Indonesia diperkirakan sekitar 42 persen atau lebih dari 100 juta orang pada 2018.
Dengan jumlah tersebut, Indonesia, kata Kiai Ma'ruf, menjadi negera dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempatdi dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat.
Sementara itu jika digabungkan dengan pengguna telepon selular biasa maka jumlah pengguna telepon selular di Indonesia mencapai 70 persen dari total penduduk Indonesia atau mencapai 175 juta orang.
"Kementerian Komunikasi dan Informatika juga menyebutkan, lebih dari 150 juta orang Indonesia aktif di media sosial. Dengan angka tersebut Indonesia menjadi negara dengan pengguna media sosial Facebook dan Instagram terbesar keempat di dunia setelah India, Amerika Serikat, dan Brasil.