REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II Holding, Mohammad Abdul Ghani, mengatakan, anak usaha perseroan PTPN V ditargetkan bakal melantai di bursa tahun 2023 mendatang. Langkah initial public offering (IPO) itu sudah direncanakan sejak 2019.
"Sebetulnya tahun 2019 kita mau IPO PTPN V, tapi ekonomi sedang turun. Jadi kami akan coba lagi tahun 2023," kata Ghani dalam webinar yang digelar Markplus Inc, Senin (19/10).
Ia mengatakan, langkah IPO perusahaan ditujukan untuk memperkuat bisnis hulu dan hilir dari PTPN. Hal itu sekaligus untuk mendukung industrialisasi kelapa sawit oleh PTPN yang akan difokuskan dlaam lima tahun ke depan.
Tak hanya PTPN V, Ghani mengatakan ada kemungkinan PTPN VI juga direncakan akan melakukan IPO pada tahun yang sama. Namun, sebelum melakukan penawaran saham perdana, PTPN juga perlu fokus untuk memperluas kerja sama dengan para investor luar dan dalam negeri. Khususnya untuk meningkatkan produksi komoditas pangan yang menjadi ranah bisnis PTPN.
"Kita akan fokus untuk komoditi tebu dan sawit. Lahan untuk karet dikurangi sedang teh diperbaiki. Kita juga akan kolaborasi dengan para investor lahan," kata dia.