Jumat 16 Oct 2020 17:37 WIB

Tips Menyiapkan Pensiun Sejahtera

Melunasi utang dan berinvestasi jadi cara untuk menyiapkan pensiun sejahtera.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Masa pensiun (ilustrasi). Perencanaan dan prioritas penggunaan penghasilan di masa produktif serta gaya hidup sangat menentukan tingkat kesejahteraan seseorang di masa pensiunnya kelak.
Foto: Flickr
Masa pensiun (ilustrasi). Perencanaan dan prioritas penggunaan penghasilan di masa produktif serta gaya hidup sangat menentukan tingkat kesejahteraan seseorang di masa pensiunnya kelak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang mendambakan masa pensiun yang sejahtera. Namun, tidak semua bisa mewujudkannya karena berbagai alasan. Perencanaan dan prioritas penggunaan penghasilan di masa produktif serta gaya hidup sangat menentukan tingkat kesejahteraan seseorang di masa pensiunnya kelak.

Menurut Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Freddy Tedja, mengandalkan dana jaminan sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan untuk membiayai seluruh kebutuhan hidup di masa pensiun kelak tidaklah cukup. "Bahkan jika ditambah dengan program pensiun dari perusahaan pun masih tidak mencukupi," kata Freddy, Jumat (16/10).

Baca Juga

Pada kenyataannya, biaya hidup di masa pensiun kelak tidak jauh berbeda dengan biaya hidup yang dikeluarkan di masa produktif. Walaupun, beberapa pos pengeluaran mengalami penurunan, tapi biaya kesehatan justru akan mengalami peningkatan.

Dukungan dana dari anak atau anggota keluarga lainnya juga kerap diandalkan sebagai sumber pendapatan di masa pensiun kelak. Padahal, sudah seharusnya rantai sandwich generation diputus terutama jika ingin menikmati pensiun sejahtera dan anak-anak hidup bahagia.

Pilihan lainnya adalah kerja lagi walau sudah memasuki usia pensiun. Namun, tantangannya adalah tidak banyak perusahaan yang mau menerima pekerja usia pensiun. 

Menurut Freddy, satu-satunya sumber pendapatan yang bisa diandalkan di masa pensiun nanti adalah kekayaan rumah tangga atau aset yang dikumpulkan sejak masa produktif, seperti dana investasi di reksa dana, saham, obligasi, properti, dan lain-lain.

Agar memiliki kekayaan rumah tangga yang cukup di masa depan, seserorang harus mulai dengan gaya hidup yang tidak berlebihan. "Alih-alih membeli smartphone keluaran terbaru untuk sekadar mengikuti tren, sebaiknya pertimbangkan untuk mencicil rumah yang akan tempati di masa pensiun kelak, dengan ukuran yang tidak terlalu besar," kata dia.

Agar cicilannya dapat segera dilunasi sebelum memasuki masa pensiun dan agar biaya pemeliharaannya kelak tidak terlalu membebani, Freddy menyarankan sebaiknya mulailah hidup sederhana. Sisihkan minimal 10 persen untuk menyiapkan pensiun yang sejahtera.  

Freddy mengatakan, melunasi utang termasuk menjadi salah satu cara memiliki masa pensiun yang sejahtera. Lunasi utang-utang secara bertahap hingga semuanya lunas. Kemudian, sisihkan setidaknya 30 persen dari penghasilan saat ini agar di masa pensiun nanti bisa menikmati hasil kerja keras sewaktu usia produktif.

Terakhir, menurut Freddy, jangan lupa untuk menyimpan dana pensiun di tempat yang tepat. Dalam menempatkan dana, penting untuk mendiversifikasinya sesuai tujuan keuangan yang akan dicapai. Tentukan berdasarkan tujuan keuangan, jangka waktu dan profil risiko. Selain itu, tempatkan uang di instrumen investasi yang memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi dari inflasi. 

Saat memilih instrumen investasi, Freddy mengatakan jangan mudah tergiur dengan instrumen investasi yang memberikan imbal hasil sangat tinggi. "Semakin tinggi imbal hasil, semakin tinggi pula risiko yang harus kita tanggung," kata Freddy.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement