REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- PT Pasdesa akan berkolaborasi dengan PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX) dalam budidaya udang vaname dengan melibatkan santri. Dengan begitu, para santri diharapkan memiliki keterampilan sebagai bekal agar bisa menjadi pengusaha mandiri.
Komisaris Utama PT Pasdesa, Dody Iwa Kusumajaya menjelaskan, Indonesia masih butuh 50 ribu hektare tambak udang. Sehingga kesempatan untuk menjawab kebutuhan tersebut sangat besar. Nantinya, para santri tidak hanya akan mendapatkan keterampilan dalam membudidayakan tapi juga akan memiliki kesempatan menjadi pelaku budidaya udang vaname.
"Karena kami juga akan mencetak mereka menjadi entrepreneur baru di bidang budidaya ini," kata Dody di Ungaran, Kampoeng Kopi Banaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (16/10).
Ia menambahkan, dengan luas tambak 100 hektare saja, budidaya udang vaname mampu menyerap seribu tenaga kerja.
Direktur PT Pasdesa Chandra Dewi Kartika menambahkan, setiap tambak udang yang saat ini dikelola oleh PT Pasdesa, 75 persen pegawai di antaranya mengambil tenaga dari pesantren.
Mereka dididik dengan keterampilan dan kewirausahaan di bidang pengembangan budidaya udang vaname. Program ini sudah berjalan di Bangka, Provinsi Bangka Belitung dan Cirebon, Provinsi Jawa Barat.
"Sehingga selain punya ilmu dan ketrampilan, mereka juga memiliki kesempatan untuk membuka usaha sendiri," kata Dewi.
Pemberdayaan para santri ini merupakan upaya PT Pasdesa memberikan yang terbaik kepada para santri dari pesantren di sekitar lingkungan bisnis perusahaan.
Sebelumnya, PTPN IX bersama dengan PT Pasdesa menandatangani MoU kerjasama pengembangan budidaya udang Vaname. PT Pasdesa akan berkolaborasi bersama PTPN IX dalam pengembangan tambak udang di wilayah PTPN IX seluas 263 hektare yang akan dilakukan secara bertahap di Kabupaten Pemalang.