REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dinilai tetap bisa memulai usahanya meski di tengah pandemi. UMKM diminta bisa menangkap peluang yang ada saat ini.
"Sebenarnya kalau mau usaha langsung saja jalan. Ada metode ketika mau berjualan, kita lakukan survei minimal tetangga kanan dan kiri, lalu bisa banyak membaca barang apa yang laku, ini disebut market insight," ujar Director ICT Strategy and Business Huawei Indonesia Mohamad Rosidi dalam Webinar bertema 'UMKM Menuju Digitalisasi' yang digelar Republika, Rabu (30/9).
Survei atau riset yang dilakukan, kata dia, tidak perlu terlalu sulit. Melainkan bisa disesuaikan dengan momentum yang ada.
"Misal sekarang momentum corona, apa nih yang laku? Masker, face shield, minuman rempah, dan lainnya," ujarnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum berjualan, kaya Rosidi, yakni konsep. Kemudian standarisasi yang jelas.
Merchant Education Senior Lead Tokopedia Pipit Indrawati menambahkan, UMKM bisa memulai usahanya dengan membuka toko di marketplace. "Mulai saja dulu, buka toko dulu, lalu sebarkan dari mulut ke mulut ke keluarga, teman dekat, nanti bisa minta feedback," ujarnya pada kesempatan serupa.
Ia mengatakan, semua produk pasti akan ada pembelinya. Ia mencontohkan, terdapat salah satu merchant yang membuka toko dan menjual beberapa pasang sandal jepit. Hasilnya, semua sandal terjual habis.
"Jadi mulai saja dulu. Kalau sudah, bisa belajar bagaimana terima pesanan dari online," tutur Pipit.