REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mandiri AXA General Insurance (MAGI) berkolaborasi bersama AXA Climate dan Yayasan Agri Sustineri Indonesia untuk mendorong perlindungan petani dengan Asuransi Parametrik atau indeks cuaca. Proteksi ini dalam rangka melindungi petani dari dampak iklim.
"Asuransi Parametrik merupakan solusi inovatif yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia yang berkaitan erat dengan aktivitas pertanian dan risiko finansial akibat perubahan cuaca serta iklim," kata CEO Mandiri AXA General Insurance Enny dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (18/9).
Enny menjelaskan, ketika indeks cuaca yang tercatat mencapai batas yang disepakati, maka MAGI akan memberikan ganti rugi secara langsung kepada petani tanpa menunggu inspeksi kondisi fisik tanaman. Asuransi ini memiliki manfaat lebih karena bersifat lebih objektif dan dapat memberikan ganti rugi secara cepat bagi petani terdampak.
Hal tersebut, lanjutnya, juga sebagai langkah konkret MAGI untuk melindungi petani di Indonesia terhadap risiko gagal panen yang disebabkan oleh perubahan iklim. Indikator yang digunakan Asuransi Parametrik adalah tingkat presipitasi (curah hujan) sebagai indeks dari tingkat pertumbuhan tanaman yang berakibat risiko penurunan hasil produksi ataupun peningkatan biaya produksi.
Program ini dinilai pula melindungi petani terhadap tekanan finansial karena dampak anomali curah hujan. Asuransi Parametrik merupakan komponen penting dalam Program Dana Pertanian Aman dan Berkelanjutan (Dana Pandan), hasil kolaborasi MAGI dan AXA Climate, serta bekerja sama dengan Yayasan Agri Sustineri Indonesia (YASI).
Program Dana Pandan merupakan sebuah solusi pengelolaan risiko komprehensif yang bertujuan untuk membantu petani dalam menghadapi tantangan utama dalam kegiatan usaha budi daya.
Presiden Komisaris CEO Mandiri AXA General Insurance Julien Steimer menyatakan, Indonesia adalah negara pertanian dan salah satu negara yang menjadi fokus dari AXA Group. "Menyusul keberhasilan penerapan Asuransi Parametrik di berbagai negara seperti Peru, Brasil, Taiwan, Filipina, Myanmar hingga Meksiko, kami optimis ini adalah solusi yang tepat bagi pertanian dan perkebunan di Indonesia," kata Steimer.
Implementasi program ini telah dimulai di beberapa kabupaten di Jawa Barat dan Jawa Timur sejak awal musim tanam tahun ini untuk pelaku usaha pertanian padi. Diharapkan program ini akan berkembang dan membuka akses bagi puluhan ribu petani dalam beberapa tahun mendatang melalui produk-produk asuransi tanaman pangan maupun hortikultura baru, jenis produk Asuransi Parametrik baru serta jenis saluran distribusi lainnya.