REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lima BUMN yang terdiri atas PT Garuda Indonesia, PT Hotel Indonesia Natour, PT Pertamina, PT Wijaya Karya, dan PT Pegadaian, menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang rencana konsolidasi bisnis hotel BUMN secara virtual pada Senin (14/9).
Penandatanganan MoU dilakukan para direktur utama BUMN seperti Dirut Garuda Irfan Saputra, Dirut HIN Iswandi Said, Dirut Pertamina Nicke Widyawati, Dirut Wijaya Karya Agung Budi Waskito, dan Dirut Pegadaian Kuswiyoto.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan penandatanganan MoU tersebut sejalan dengan langkah Kementerian BUMN menjadikan BUMN sebagai institusi bisnis yang kompetitif, baik di dalam maupun di luar negeri.
"Salah satu inisiatif yang akan dilakukan adalah mengintegrasikan dan mengoptimalisasikan hotel-hotel milik BUMN sehingga menjadi hotel kebanggan Indonesia," ujar Kartika di Jakarta, Senin (14/9).
Kartika menyebut penandatanganan nota kesepahaman merupakan langkah awal dan tindak lanjut dari rangkaian kesepakatan dan diskusi yang telah dilaksanakan para pihak, serta arahan dari keputusan Kementerian BUMN dalam rangka pelaksanaan rencana konsolidasi bisnis hotel BUMN untuk menjalankan dan mendukung program pemerintah di bidang pariwisata serta meningkatkan daya saing dan penciptaan nilai dari konsolidasi bisnis hotel BUMN.
Kata Kartika, melalui penandatanganan nota kesepahaman tersebut, kelima BUMN berkomitmen mengkonsolidasikan bisnis hotel, namun tidak terbatas pada aset dan liabilitas yang mencakup 22 unit hotel dan dua hotel operator managemen milik Hotel Indonesia Natour, Pegadaian, Garuda Indonesia, Pertamina.
"BUMN perlu kembali ke core business masing-masing sehingga untuk perhotelan perlu dilakukan atur ulang anak usaha Hotel BUMN sehingga BUMN yang bersangkutan bisa kembali menjalankan bisnis sesuai dengan inti bisnis yang mereka miliki," ucap Kartika.
Kartika menyampaikan hotel-hotel milik BUMN memiliki lokasi yang sangat strategis sehingga jika bisa fokus memberikan pelayanan yang baik maka sangat mungkin hotel milik BUMN menjadi kebanggaan Indonesia.
Sebagai bagian dari langkah transformasi dalam rangka menjadikan BUMN sebagai institusi bisnis yang efisien dan sebagai global player, lanjut Kartika, Menteri BUMN Erick Thohir akan merampingkan BUMN yang semula berjumlah 142 BUMN, saat ini menjadi 107, dan selanjutnya ditargetkan akan menjadi 40 BUMN.
"Hotel-hotel miliki BUMN akan dikonsolidasikan sehingga diharapkan dapat menjadi lebih efisien dan kompetitif serta mampu bersaing dengan industri perhotelan di dalam dan di luar negeri," kata Kartika menambahkan.