REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --- Regulator penerbangan dan pilot dari beberapa negara akan mulai meninjau proposal Boeing untuk melatih pilot menerbangkan 737 Max yang telah diubah pada pekan depan. Ini menjadi sebuah tanda bahwa pesawat yang grounded segera kembali beroperasi.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan peninjauan akan dimulai Senin di Bandara Gatwick London dan berlangsung sekitar sembilan hari. Kajian tersebut akan melibatkan pejabat penerbangan dan pilot dari Amerika Serikat, Kanada, Brasil, dan Uni Eropa.
"Beberapa langkah lain tetap dilakukan sebelum pesawat dapat melanjutkan penerbangan, termasuk peninjauan untuk memastikan perubahan Boeing dalam mematuhi peraturan keselamatan," katanya dilansir AP, Jumat (11/9).
Boeing mengganti komputer dan perangkat lunak penerbangan di Max setelah sistem anti-stall otomatis menekan hidung dua jet sebelum jatuh di Indonesia dan Ethiopia yang menewaskan 346 orang. Pesawat Max telah grounded di seluruh dunia sejak Maret 2019.
Penyelidik keselamatan AS yang meninjau dua kecelakaan itu merekomendasikan agar Boeing mempertimbangkan kembali asumsi yang dibuatnya tentang seberapa cepat pilot dapat merespons selama keadaan darurat. Seorang juru bicara Boeing yang berbasis di Chicago mengatakan perusahaan berharap memenangkan persetujuan regulasi untuk melanjutkan pengiriman jet Max baru pada kuartal keempat.
Diperlukan waktu lebih lama sebelum maskapai melanjutkan penggunaan pesawat karena persyaratan perawatan dan pelatihan pilot. Sebelumnya Jumat, otoritas keselamatan penerbangan Eropa mengatakan tes penerbangan pertama untuk Max telah selesai.
Secara terpisah, pengawasan kongres atas persetujuan awal FAA terhadap Max akan meningkat. Komite Senat berencana untuk memberikan suara minggu depan pada RUU yang akan memberlakukan pembatasan baru.
Pembantu Kongres mengatakan jika tindakan itu berlaku FAA akan diminta untuk memeriksa Max dan sistem kontrol penerbangannya lebih teliti dengan menganggapnya sebagai pesawat baru. Bukan hanya pembaruan pada Boeing 737 yang mulai terbang di tahun 1960-an.