REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Wakaf Mikro (BWM) menyesuaikan operasionalnya dengan kondisi pandemi Covid-19. Advisor Bidang Perluasan Market Akses Sektor Jasa Keuangan OJK, Achmad Buchori menyampaikan pandemi berdampak ke semua sektor termasuk BWM.
"Program kumpul-kumpul halaqoh mingguan (halmi) yang tadinya ketemu langsung tidak bisa lagi," katanya dalam bincang virtual, Rabu (9/9).
Selain berdampak pada operasional, Achmad mengatakan pandemi juga berpengaruh pada kinerja pembiayaan. Cicilan dan penyaluran pembiayaan semula banyak terhambat.
Maka dari itu, OJK mengembangan digitalisasi BWM yang mencakup pada operasional, pembiayaan dan pengembangan usaha nasabah. Digitalisasi dituangkan dalam platform aplikasi dan website BWM yang memungkinkan perbaikan kinerja.
"Platform ini sudah canggih, bahkan melebihi teknologi yang dimiliki lembaga keuangan mikro lainnya," kata dia.
Untuk operasional, OJK mengembangkan BWM Halaqoh yang memungkinkan halmi secara digital. Nasabah dan pengelola BWM bisa tetap berkomunikasi dengan lancar meski tanpa tatap muka secara langsung.
Dalam digitalisasi pembiayaan, OJK kembangkan BWM Mobile yang didalamnya terdapat dompet digital. Sehingga nasabah bisa membayar cicilan, juga menerima penyaluran pembiayaan.
Selain itu, ada juga pilihan untuk memenuhi pembayaran kebutuhan harian seperti bayar listrik, top up dompet digital, dan lainnya. Sementara untuk digitalisasi pengembangan usaha nasabah, OJK kembangkan ekosistem marketplace BWM Bumdes.
"Di dalamnya, nasabah bisa jual hasil produksinya, bisa untuk membeli produk dari nasabah lain," katanya.
Achmad mengatakan BWM Bumdes ini juga merupakan kerja sama dengan Bumdes untuk pengembangan ekonomi pedesaan. Kedepannya, platform ini akan terus dikembangkan untuk meningkatkan kinerja BWM.