REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen menilai bahwa data kependudukan yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berperan penting dalam pengembangan pasar modal serta pendalaman pasar keuangan.
"Utamanya terkait dengan pengembangan basis investor domestik ritel di Indonesia, yang dapat memberikan resiliensi pasar modal Indonesia dalam hal investor asing melakukan penjualan saham dalam jumlah yang cukup besar," ujar Hoesen dalam pertemuan antara OJK, Ditjen Dukcapil, dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) serta PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai Self-Regulatory Organization (SRO) di ruang rapat utama KSEI di Gedung BEI, Jakarta, sebagaimana rilis yang diterima pada Kamis (3/9).
Hoesen menuturkan kegiatan pasar modal juga memberikan kontribusi positif sebagai sumber pembiayaan utama jangka panjang untuk proyek-proyek strategis pemerintah. "Dalam Strategi Nasional Pengembangan dan Pendalaman Pasar Keuangan 2018-2024, pasar keuangan berperan strategis sebagai sumber pendanaan kegiatan ekonomi, media transmisi kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, hingga stabilitas sistem keuangan," ujar Hoesen.
Pada kesempatan tersebut Dirjen Dikcapil Zudan Arif Fakrulloh mengatakan bahwa data Dukcapil seperti nomor induk kependudukan dalam KTP Elektronik (KTP-el) dapat menjadi sumber data utama untuk keperluan verifikasi data nasabah.
"Data Dukcapil memberikan efisiensi nyata dalam proses transaksi keuangan. Tentu saja para pemangku kepentingan di pasar modal harus tetap berpegang kepada prinsip perlindungan data pribadi," kata Zudan.
Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo juga mengapresiasi dukungan Ditjen Dukcapil Kemendagri terkait pembukaan rekening efek investor pasar modal yang semakin efisien. "Ini berkat dukungan data Dukcapil kami memanfaatkan teknologi digital untuk pembenahan data investor pasar modal untuk keperluan pengawasan yang terintegrasi," kata Uriep.
Ke depannya diharapkan SRO dapat berperan lebih aktif terkait pemanfaatan data kependudukan sehingga memberikan kemudahan bagi investor pasar modal Indonesia untuk berinvestasi serta memperdalam pengetahuan terkait industri keuangan.