REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengalami peningkatan angkutan komoditas meski di tengah kondisi pandemi Covid-19. VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan hal tersebut terjadi seiring dengan mulai pulihnya perekonomian.
“Ada kenaikan angkutan barang di berbagai komoditas pada Agustus dibandingkan Juli 2020,” kata Joni dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (2/9).
KAI mencatat untuk angkutan semen naik 10 persen menjadi 368 ribu ton dari 333 ribu ton dan peti kemas naik 8 persen menjadi 339 ribu ton dari 315 ribu ton. Untuk CPO juga naik 22 persen menjadi 24 ribu ton dari 20 ribu ton dan BBM naik dua persen menjadi 181 ribu ton dari 178 ribu ton.
“Peningkatan ini juga menunjukkan kembali bergeraknya sektor industri dan perekonomian yang ditunjukkan melalui tumbuhnya pergerakan barang,” ungkap Joni.
Joni memastikan, KAI akan terus mengoptimalkan layanan angkutan kereta barang sambil terus memulihkan bisnis angkutan penumpang. Dia mengatakan KAI juga akan terus memperluas pasar angkutan barang dengan melakukan berbagai langkah.
Hal tersebut dilakukan dengan melakukan penandatanganan kontrak baru dengan perusahaan batu bara swasta di Sumatra Selatan. KAI menjajaki rute-rute baru untuk berbagai komoditas, menguji coba integrasi first mile dan last mile untuk angkutan retail, dan berbagai langkah lainnya untuk peningkatan volume angkutan barang.
“Melalui angkutan barang, KAI turut mendukung pemulihan perekonomian nasional dengan menghadirkan layanan distribusi logistik yang ramah lingkungan, cepat, tepat waktu, aman, dan dapat diandalkan,” jelas Joni.