REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sukuk Ritel seri SR013 yang baru diluncurkan mengajak generasi muda untuk turut membangun negeri dan bangkit dari pandemi Covid-19 melalui investasi. Public figure yang juga seorang penerima beasiswa LPDP Kementerian Keuangan, Tasya Kamila menyampaikan investasi yang baik adalah investasi yang memiliki nilai lebih.
"Kita berinvestasi tidak hanya berorientasi pada keuntungan return, investasi akan lebih berharga kalau ada value-nya," katanya saat peluncuran SR013, Jumat (28/8).
Tasya mengatakan SR013 punya nilai tambah yang bisa jadi kebanggaan bagi para investor. Ini karena dana dari investor tersebut digunakan untuk kepentingan pembangunan negeri, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga penanganan pandemi Covid-19.
Tasya mengatakan investor generasi muda boleh berbangga dan merasakan kepemilikan atas proyek-proyek yang dibangun dari dana sukuk ini. Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko (DJPPR), Dwi Irianti Hadiningdyah menyampaikan dana yang terkumpul dari SBSN retail diperuntukan bagi pembiayaan APBN dan pembangunan.
"Dananya kita pakai untuk pembiayaan APBN termasuk dalam rangka menangani Covid-19, dan pembangunan merata di seluruh Indonesia," kata Dwi.
Sejak 2013 hingga 2020, dana dari SBSN atau sukuk negara telah digunakan untuk membiayai 2.937 proyek di seluruh Indonesia. Jumlahnya mencapai Rp 118,26 triliun, diantaranya untuk pembangunan jalan, jembatan, sumber daya air, transportasi, pendidikan, keagamaan, taman nasional, laboratorium dan lainnya.
Dwi mulai berencana melabeli setiap proyek yang dibangun menggunakan dana SBSN. Label tersebut menandakan pembangunannya berasal dari para investor domestik. Ini bisa meningkatkan kepemilikan atas properti atau fasilitas yang dibangun.