Rabu 26 Aug 2020 11:55 WIB

Grup AirAsia Rugi Rp 3,4 Triliun

Kebijakan lockdown di sejumlah negara membuat pendapatan AirAsia anjlok 96 persen.

Salah satu pesawat AirAsia.
Foto: blogspot.com
Salah satu pesawat AirAsia.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Grup AirAsia Bhd membukukan rugi bersih 992,89 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp 3,4 triliun pada kuartal kedua yang berakhir 30 Juni 2020. Pada kuartal yang sama tahun sebelumnya, Grup AirAsia berhasil membukukan laba bersih 17,34 juta ringgit.

Dalam pernyataannya Rabu (26/8) maskapai tersebut menyatakan pada puncak pandemi Covid-19 ketika banyak negara mengumumkan lockdown dan pembatasan perbatasan, pendapatan grup maskapai penerbangan berbiaya rendah itu turun 96 persen menjadi 118,96 juta ringgit atau Rp 414 miliar lebih dari 2,92 miliar ringgit sebelumnya.

Baca Juga

Grup AirAsia mengatakan 42 persen dari pendapatannya dikontribusikan oleh operasional kargo dan logistik. Pengeluaran menurun karena maskapai tersebut menghibernasi armadanya pada akhir kuartal pertama dan secara bertahap kembali beroperasi pada akhir Mei hingga awal Juni karena pembatasan perjalanan domestik berkurang.

"Grup menerapkan langkah-langkah pengendalian biaya seperti penentuan ukuran tenaga kerja yang tepat, pemotongan gaji untuk manajemen, staf dan direktur, negosiasi penundaan dengan pemasok dan mitra dan restrukturisasi posisi bahan bakar," katanya.

Adapun arus kas, grup tersebut mencatat arus keluar bersih sebesar 1,67 miliar ringgit selama kuartal II 2020 karena pandemi Covid-19 saat ini berkontribusi pada penurunan permintaan penerbangan. Selama kuartal yang ditinjau, pendapatan untuk bisnis maskapai penerbangan adalah 68,0 juta ringgit karena kapasitas berkurang sebesar 98 persen dibandingkan dengan kuartal kedua tahun 2019.

Total sebanyak 204.082 penumpang diangkut selama kuartal II 2020 dibandingkan dengan 12,84 juta penumpang yang diterbangkan pada kuartal II 2019. Malaysia dan Filipina mengumumkan hibernasi armadanya masing-masing mulai 28 Maret dan 20 Maret 2020, sedangkan Indonesia secara signifikan mengurangi penerbangan domestik dan internasionalnya.

Beberapa waktu lalu AirAsia juga membuka penerbangan carter untuk turis atau pasien kesehatan Medan - Penang namun kemudian ditutup kembali karena mendapat protes dari Ketua Menteri Penang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement